Namun keluarganya sedikit goyah saat sang ayah meninggal dunia.
Ibunya pun harus jadi tulang punggung tunggal untuk menghidupi dirinya bersama ketujuh saudaranya.
"Setelah bapak nggak ada ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya, dikutip dari Kompas TV (27/6/2020).
Melihat sang ibu berjuang membesarkan dirinya dan saudara-saudaranya, Mayjen TNI Dudung pun tak bisa tinggal diam.
Ia pun juga akhirnya ikut mencari kerja untuk bisa membantu ibunya memenuhi kebutuhan keluarga.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah, dan keliling di asrama jualan," tuturnya.
Saat itu Mayjen Dudung masih duduk di bangku SMA dan dirinya tak malu untuk bekerja menjadi penjual koran.
"Jadi pagi saya ambil koran, saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas, saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.
Selepas menjadi loper koran, ia tak lagsung beristirahat, melainkan berkeliling mengedarkan berbagai dagangan buatan sang ibu.
Ada satu kejadian tak terlupakan olehnya saat masih muda kala itu.