Hal itu dijawab oleh Menteri Luar Negeri China Wang Yi, yang menyebut tuduhan AS soal pemanfaatan pandemi untuk menguasai Laut China Selatan tak berdasar.
"Tidak ada yang mendukung klaim bahwa China menggunakan COVID-19 untuk memperluas kehadirannya di Laut China Selatan," ungkap Wang Yi.
"Telah menjadi perhatian kami bahwa beberapa kekuatan politik di AS menyandera hubungan China-AS dan mendorong kedua negara kami ke ambang Perang Dingin yang baru," lanjutnya.
Peringatan ini menggemakan sentimen yang dibuat oleh pakar Profesor Kerry Brown, yang mengatakan kepada Express.co.uk November lalu bahwa komunikasi antara pasukan China dan Amerika lebih buruk daripada ketegangan yang diciptakan selama Perang Dingin yang terjadi antara AS dengan Uni Soviet.
"Saat ini dialog antara AS dan militer Chinaterjadi dengan buruk, beberapa orang mengatakan bahwa itu lebih buruk daripada antara USSR dan AS selama Perang Dingin," tandasnya. (*)