Lebih lanjut Ibas menyinggung pemerintahan jaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjabat sebagai presiden pada periode 2004-2014.
Ibas mengklaim saat itu kondisi Indonesia dalam aspek perekonomian terbilang baik dengan utang dan defisit negara yang terjaga.
"Alhamdulillah, kita pernah membuat itu, ketika zaman mentor kita Pak SBY selama 10 tahun," katanya.
"Ekonomi kita meroket, APBN kita meningkat, utang dan defisit kita terjaga. Pendapatan rakyat naik dan lain-lain. Termasuk tentang persentase tingkat kemiskinan dan pengangguran," ujar Ibas, yang juga merupakan putra dari SBY.
Namun Ibas mengatakan, pihaknya saat ini tidak dalam posisi menyalahkan pihak manapun terkait kondisi negara.
Ia menyebut, Demokrat akan ikut mendukung pembangunan bangsa melalu kritik dan solusi untuk pemerintah.
"Kita ingin agar Demokrat menjadi partai yang cerdas dan tepat dalam berpikir. Ketika benar kita katakan benar, ketika tidak kita katakan tidak."
"Biar ruang demokrasi ini tetap terjaga, jadikanlah Partai Demokrat tetap hadir agar demokrasi kita lebih berwarna dan terjaga," kata Ibas.
Adapun melansir sumber yang sama, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2020 tercatat negatif 5,32 persen.
Hal ini menempatkan Indonesia berada di ambang resesi, dimana ekonom menilai pemerintah perlu meninjau ulang kebijakan pemulihan yang lebih mengarah pada peningkatan konsumsi masyarakat.