Banyak paket yang tak cair sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan.
"Mulai muncul alasan Covid-19, katanya umrah tak bisa karena Covid-19, lalu paket lainnya juga menyusul tak jelas," kata Hendra.
Ia mengatakan, sepengetahuannya perjanjian dengan ketua tanggal 31 Juli akan melunasi semua paket, makanya para reseller mendatangi rumah penanggungjawab.
"Kami tunggu sampai pukul 12 malam kalau tak ada kami akan tempuh jalur hukum," katanya.
Dugaan korban penipuan beragam arisan mulai dari umrah, motor N Max, dan hewan kurban diduga berjumlah ribuan.
Hal tersebut dikatakan para reseller yang menjadi korban.
Setiawan (35) warga Sukaraja, Sukabumi mengatakan, sang penanggungjawab membentuk 80 orang ketua.
Satu ketua bisa memegang sampai puluhan reseller.
Lalu dari satu reseller bisa menghimpun anggota 100 sampai 200 anggota yang ikut arisan.