Kabar tersebut ia ketahui saat melihat berita online mengenai pembunuhan di bantaran Sungai Klego dengan tersangka kawan S, NK
"Kakaknya S melihat di sosial media bahwa NK ditangkap polisi karena melakukan pembunuhan. Terus, banyak warga yang bilang bahwa NK juga terlibat kasus pembunuhan yang mayatnya ditemukan membusuk di Jalan Dr Sutomo, Kelurahan Noyontaansari," tutur Nanang.
"Saya datang ke kantor polisi karena saya yakin, anak saya jadi korban pembunuhan oleh NK. Tapi, saat saya ke kantor polisi, NK masih diperiksa. Tapi saya pastikan, jasad yang ditemukan tanpa identitas tersebut merupakan anak saya. Lalu, saya langsung datang ke makam, berdoa, serta membersihkan kuburan anak saya," katanya.
Menurut Nanang, kepastian tersebut ia dapatkan berdasarkan kendaraan yang dimodifikasi oleh S saat berada di Kabupaten Batang.
"Saya dengar bahwa kendaraan (BB) S yang sudah dimodifikasi berada di Batang, karena pelek motor yang berwarna emas itu tidak diubah dan saya ingat sekali," ujarnya.
Mengetahui bahwa jasad yang ia kuburkan tersebut adalah sang anak, Nanang dan istri pun menggelar doa seminggu untuk kepergian sang anak.
Rekan-rekan SMP S pun berdatangan dan seolah tak yakin teman baik mereka meninggal dunia.
"Terkait kasus pada bulan April tahun 2020, anggota masih memperdalam dan melakukan penyelidikan terhadap tersangka. Apakah ada tersangka yang lain, kami masih melakukan penyelidikan," kata AKP Ahmad, seperti ditulis Tribun Jateng. (*)