Sosok.ID-Jika Letkol Slamet Riyadi dan AE Kawilarang tidak bertempur menghadapi pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) mungkin Korps Baret Merah Kopassus tak akan pernah dilahirkan.
Pasalnya dalam operasi militer menumpas RMS itulah Slamet Riyadi dan Kawilarang mempunyai cita-cita membentuk satuan khusus yang bergerak dalam unit-unit kecil namun punya kemampuan mumpuni.
Maka pada tanggal 16 April 1952 terbentuklahKorps Komando Angkatan Darat(KKAD) yang merupakan cikal bakal Kopassus.
Kemampuan anggota Kopassus bahkan membuat pasukan khusus Amerika Serikat dan para jenderal di Pentagon ketakutan.
Baca Juga: Malaysia Rusuh, Anggota DPR Negeri Jiran Lontarkan Pernyataan Rasis
Padahal, pasukan khusus Amerika Serikat unggul karena berbekalkan teknologi serba canggih.
Teknologi canggih itu membatu pasukan khusus Amerika Serikat melumpuhkan musuh saat medan tempur.
Hal ini berbanding terbalik dengan Kopassus.
Kopassus justru mengandalkan kemampuan bela diri dan menggunakan senjata tajam dan api, tanpa teknologi canggih dalam menumpas musuh.
Hal ini tak lepas dari andil Benny Moerdani yang merekomendasikan teknik pelatihan khusus.
Teknik pelatihan itu mengambil referensi dari pasukan khusus Jerman, Inggris, Korea Selatan, dan Angkatan Laut Perancis.