Yan menyebut sang suami kecewa dengan keputusannya dan menyalahkannya.
Sebab membelot berarti membahayakan seluruh nyawa keluarga.
"Dia benar-benar kecewa. Dia menyalahkan saya, mencoba merusak kepercayaan diri saya, dia mengatakan mereka akan membunuh kita semua," ungkap Yan.
Setelah tiba di AS, FBI diduga menyelidiki Yan dan mewawancarainya berjam-jam.
Pemerintah China juga menyerbu kampung halamannya di Qingdao, menggeledah apartemennya dan menanyai orangtuanya, klaim Yan.
Universitas Hong Kong menurunkan halamannya dan tampaknya mencabut akses ke portal dan email online milik Yan.
Tempat kerja Yan mengatakan kepada Fox News dalam sebuah pernyataan: “Dr Li-Meng Yan tidak lagi menjadi anggota staf Universitas.
"Karena menghormati karyawan kami yang sekarang dan yang sudah keluar, kami tidak mengungkapkan informasi pribadi tentang dia. Terima kasih atas pemahamannya."
Sementara itu, Kedutaan Besar China di AS menambahkan: "Kami belum pernah mendengar tentang orang ini.