Follow Us

Disiksa Gegara Hal Sepele Bahkan Terkesan Dibuat-buat, ABK Kapal China Ceritakan Kekejaman Mandor dan Nahkoda Terhadap Pekerja dari Indonesia

Dwi Nur Mashitoh - Minggu, 12 Juli 2020 | 16:42
Terdapat 22 ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal China Lu Huang Yuan Yu 118 dan 117
Dokumentasi Humas Polres Karimun/Kompas.com

Terdapat 22 ABK asal Indonesia yang bekerja di kapal China Lu Huang Yuan Yu 118 dan 117

Meski demikian, ia menyimpulkan luka kekerasan itu bukan penyebab utama kematian, karena tidak ada patah tulang dan lainnya yang fatal.

Baca Juga: Terbongkar! Mantan ABK di Kapal China Sebut Kawannya Tewas Gegara Disiksa dan Mayatnya Dibuang ke Laut: Kepala Dipukul, Ditendang, Disiksa...

"Memar, tapi tidak sampai menyebabkan kematian," kata dia.

Polri diminta tangani langsung

Dari penelusuran Destructive Fishing Watch (DFW) Indonesia, ABK Hasan disalurkan melalui perusahaan penyalur tenaga kerja ilegal ata nama PT MTB do Kota Tegal.

PT MTB, menurut DFW, tidak memiliki Surat Izin Usaha Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal (SIUPPAK) dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Surat Izin Perusahan Penempatan Pekerja Migran (SP3MI) dari Kementerian Tenaga Kerja (Kemenaker).

Baca Juga: 3 Rekan Sesama ABK Kapal China Dilarung ke Laut Setelah Meninggal, ABK Asal Demak Buka Suara Kekejaman di Kapal: Mereka Panggil Kami Laowei yang Artinya Orang Rendahan

"Mendorong Kapolri memberikan perhatian khusus pada masalah ini karena menyangkut kejahatan perdagangan orang yang menimbulkan kerugian korban jiwa," ujar Koordinator Nasional DFW Indonesia, Moh Abdi Shufan, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/7/2020).

Seperti diberitakan sebelumnya, dua kapal ikan asing diamankan patroli gabungan di perairan Batu Cula, Selat Philip, Belakang Padang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) Rabu (8/7/2020).

Saat pemeriksaan oleh personel patroli gabungan, TNI AL dan Polri, jenazah Hasan Afriadi asal Lampung ditemukan di dalam peti pendingin ikan atau freezer.

Selain itu, petugas juga menyelamatkan 22 WNI yang bekerja di 2 kapal ikan asal China tersebut.

Baca Juga: Rekannya Meninggal di Atas Kapal Sampai Dibuang ke Laut, Beberapa WNI Angkat Bicara Hanya Tidur 3 Jam dan Makan Makanan Tak Layak: Mau Protes, Susah Sekali

Halaman Selanjutnya

(Hadi Maulana)

Source : Kompas.com

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya

Latest