Sosok.ID - Adik dari pemimpin diktator Korea Utara kembali mencuat namanya di jajaran elit politik dunia internasional belum lama ini.
Hal itu berawal dari kecurigaan beberapa pengamat mengenai seolah-olah sekarang tampuk kepemimpinan berada di wanita cantik dari keluarga Kim tersebut.
Beberapa waktu ini dibanding kemunculan dan statmen dari sang kakak, Kim Jong Un yang merupakan pemimpin negara, Kim Yo Jong, adik perempuannya ini lebih sering muncul.
Selain sebagai ketua Partai Komunis dan pejabat tinggi di Korea Utara, Kim Yo Jong memang dikenal lihai dan berbahaya.
Terbukti dalam beberapa waktu yang lalu, Kim Yo Jong yang memprakarsai peledakan kantor penghubung antara dua negara Korea tersebut.
Kini Kim Yo Jong kembali muncul ke publik dengan membawa agenda baru yang mengagetkan dunia internasional.
Adik Kim Jong Un belum lama ini menyatakan ada kejutan baru yang telah siapkan.
Bahkan kejutan tersebut berhubungan dengan negara adidaya, Amerika Serikat (AS) yang kini masih berkutat dengan pandemi sosial media.
Adik dari Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, menyatakan bahwa "kejutan" pertemuan dengan AS "masih mungkin akan terjadi".
Pernyataan pribadi Kim yunior itu menanggapi kabar tentang potensi pertemuan lain antara kakaknya dengan Prsiden AS, Donald Trump.
Tetapi, normalisasi dua negara kolaps setelah agenda di Hanoi, Vietnam, Februari 2019.
Sebab, Korea Utara tak sudi menyerahkan senjata nuklirnya cuma-cuma.
Sementara di sisi lain, Washington kukuh negara komunis itu harus melucuti dulu program senjatanya sebelum sanksi dicabut.
Pekan ini, Trump menyatakan dia "tentu saja siap" untuk bertemu dengan Kim, jika dia merasa "pertemuan akan membawa perubahan".
Pekan ini, Trump menyatakan dia "tentu saja siap" untuk bertemu dengan Kim, jika dia merasa "pertemuan akan membawa perubahan".
Namun dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan di KCNA, Kim Yo Jong menekankan tak akan ada agenda pertemuan antara sang Kakak bersama Donald Trump.
"Tetapi hal-hal kejutan masih mungkin akan terjadi," jelas salah satu petinggi Korut itu seperti diberitakan Reuters Jumat ((10/7/2020).
Dia menegaskan bahwa perundingan mengenai denuklirisasi itu bukannya tidak mungkin. "Tapi yang kami maksud tidak mungkin terjadi saat ini," jelasnya.
Perangai Kim Yo Jong tersebut berubah 180 derajat tidak seperti pada bulan Juni kemarin saat dirinya seperti meledak-ledak saat berhadapan dengan Korea Selatan.
Bahkan Kim Yo Jong meminta secara pribadi pada sang kakak untuk memberi ucapan pada Donald Trump di hari Kemerdekaan AS 4 Juli yang lalu.
Baca Juga: Persiapkan Serangan Presisi, Korut Bangun Replika Kantor Kepresidenan Korsel untuk Latihan Menembak
"secara pribadi melihat rekaman perayaan Hari Kemerdekaan AS 4 Juli lalu".
"Kami sama sekali tidak berniat untuk memberi ancaman kepada AS. Segalanya akan mulus jika mereka tak memprovokasi kami dan meninggalkan kami," ujar dia.
Dia kemudian mengklaim sudah megantongi restu kakaknya untuk memberi ucapan selamat kepada Trump, dan berharap pemerintahannya sukses. (*)