Pernyataan pribadi Kim yunior itu menanggapi kabar tentang potensi pertemuan lain antara kakaknya dengan Prsiden AS, Donald Trump.
Tetapi, normalisasi dua negara kolaps setelah agenda di Hanoi, Vietnam, Februari 2019.
Sebab, Korea Utara tak sudi menyerahkan senjata nuklirnya cuma-cuma.
Sementara di sisi lain, Washington kukuh negara komunis itu harus melucuti dulu program senjatanya sebelum sanksi dicabut.
Pekan ini, Trump menyatakan dia "tentu saja siap" untuk bertemu dengan Kim, jika dia merasa "pertemuan akan membawa perubahan".
Pekan ini, Trump menyatakan dia "tentu saja siap" untuk bertemu dengan Kim, jika dia merasa "pertemuan akan membawa perubahan".
Namun dalam sebuah pernyataan yang ditayangkan di KCNA, Kim Yo Jong menekankan tak akan ada agenda pertemuan antara sang Kakak bersama Donald Trump.
"Tetapi hal-hal kejutan masih mungkin akan terjadi," jelas salah satu petinggi Korut itu seperti diberitakan Reuters Jumat ((10/7/2020).
Dia menegaskan bahwa perundingan mengenai denuklirisasi itu bukannya tidak mungkin. "Tapi yang kami maksud tidak mungkin terjadi saat ini," jelasnya.
Perangai Kim Yo Jong tersebut berubah 180 derajat tidak seperti pada bulan Juni kemarin saat dirinya seperti meledak-ledak saat berhadapan dengan Korea Selatan.