Follow Us

Pratiwi Sudarmono, Astronot Perempuan Pertama Indonesia dan Asia yang Gagal ke Luar Angkasa Gegara Peristiwa Challenger Tahun 1986

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 10 Juli 2020 | 13:35
Pratiwi Sudarmono, Astronot Perempuan Pertama Indonesia dan Asia yang Gagal ke Luar Angkasa Gegara Peristiwa Challenger Tahun 1986
Kolase NASA/CNN

Pratiwi Sudarmono, Astronot Perempuan Pertama Indonesia dan Asia yang Gagal ke Luar Angkasa Gegara Peristiwa Challenger Tahun 1986

Keberangkatan Pratiwi tersebut adalah untuk mengawal peluncuran satelit Palapa dan mengerjakan eksperimen ilmiah lainnya.

Sebelum menjalankan tugas negara kala itu Pratiwi harus menjalani pemusatan latihan yang cukup ketat di Amerika Serikat (AS).

"Selama ini saya menjaga kesehatan," kata Pratiwi kepada Harian Kompas.

Baca Juga: Gerebek Suaminya yang Sedang Selingkuh, Pelakor Ini Justru Nasihati Istri Sah Hingga Bikin Kaget: Terserah Dialah Mau Sama Siapa

Namun impian untuk menjadi wanita Indonesia dan Asia pertama yang menginjakkan kaki di luar angkasa harus pupus lima bulan sebelum Pratiwi naik pesawat Ulang-alik.

Ahli mikrobiologi dari Universitas Indonesia itu gagal mengudara lantaran salah satu pesawat luar angkasa yang diberi nama Challenger milik AS dengan misi STS-51-L, meledak di udara hanya 73 detik setelah lepas.

Pesawat ulang-alik itu meledak di ketinggian 15 atau 16 kilometer di atas permukaan bumi dengan disaksikan ribuan orang termasuk keluarga astronot yang berada di dalam pesawat kala itu.

Insiden itupun menewaskan tujuh orang astronot di dalam pesawat yang dinyatakan meninggal dunia.

Baca Juga: Belum Selesai Ucapkan Ijab Kabul, Ibu Mempelai Wanita Tiba-tiba Ngamuk dan Batalkan Pernikahan Anaknya, Ternyata Gegara Kecerobohan Ketua RT, Ini Videonya!

Padahal peristiwa penting itu disiarkan secara langsung melalui saluran televisi di seluruh dunia.

Meski demikian, Pratiwi tetap mengukirkan prestasi dan banyak dikenal oleh publik serta menjadi idola kaum muda.

Bahkan pada tahun 1988, Pratiwi mndapatkan gelar sebagai peneliti terbaik UI.

Source : NASA, harian kompas

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest