Meskipun gagal untuk mengudara ke luar angkasa, Pratiwi tetap disebut sebagai astronot wanita pertama di Indonesia bahkan Asia.
Bahkan sampai saat ini belum ada wanita asal Indonesia yang bisa menyamai pencapaian Pratiwi.
Pengajar di salah satu universitas terbaik di Indonesia saat itu dijadwalkan terbang ke antariksa membawa satelit Palapa B3 dari pusat peluncuran roket di Florida, AS.
Tetapi insiden yang menewaskan para astronot yang mengemudikan pesawat Challenger saat itu membuat Pratiwi gagal mengudara.
Ya, insiden Challenger waktu tersebut membuat impian Pratiwi untuk bisa menginjakkan kakinya di luar bumi itu pupus.
Bahkan NASA kala itu harus mengangguhkan perjalanan ke luar angkasa selama tiga tahun.
Melansir dari Harian Kompas (9 Juli 1987), Pratiwi terpilih menjadi antariksawan Indonesia pada bulan November 1985.
Saat itu, Pratiwi sedang disibukkan menggarap sebuah proyek yang mengembangkan teknologi penyelidikan DNA.
Saat itu rencananya Pratiwi akan berangkat ke antariksa pada bulan Juni 1986 bersama astronot dari Inggris.