Sosok.ID - Tidak semua orang suka kehidupan pribadinya diumbar-umbar jadi konsumsi publik.
Apalagi bila kisah asmaranya dibicarakan layaknya gosip panas.
Sudah tentu siapapun yang mengalami hal tersebut akan kesal setengah mati.
Bila seseorang menceritakan kisah cinta kepada orang lain, belum tentu dia bersedia cerita itu tersebar ke mana-mana.
Dan bila itu tersebar, berarti ada kemungkinan orang yang dicurhati menyebarkan cerita.
Orang seperti itu biasanya disebut sebagai ember bocor.
Kendati sudah berjanji, biasanya orang-orang yang disebut ember bocor ini seolah tak punya rem pada mulutnya.
Jika semua orang belum tahu apa yang ia ketahui, orang-orang ember bocor seperti ini tidak akan berhenti.
Imbasnya, orang yang cerita akan gondok setengah mati rahasianya malah jadi konsumsi publik.
Namun apa jadinya bila gara-gara gerak luwes lidah yang tak bertulang berujung pada kematian?
Ya, terdengar kejam, tapi itulah yang terjadi pada remaja berusia 18 tahun ini.
Gara-gara kelakuan mulut luwesnya, remaja 18 tahun ini menemui ajal di tangan temannya sendiri.
Diduga sang teman tidak suka dengan kelakuannya yang mengumbar-umbar kisah cintanya bak gosip panas.
Dilansir Sosok.ID dari Hindustan Times, Kamis (9/7/2020) kejadian ini terjadi di Distrik Bihar Rohtas, India pada 15 Desember 2017 silam.
Korban adalah seorang remaja berusia 18 tahun bernama Sahil Kumar.
Sahil Kumar ditemukan tewas di sekitar daerah Jagadev Chowk, dalam kondisi menggenaskan.
Tubuhnya tergeletak penuh dengan luka terbuka di pinggir jalan, bersebelahan dengan sepeda motor yang ia gunakan.
Awalnya warga menduga Sahil Kumar adalah korban pencurian, namun pihak Kepolisian Bihar Rohtas menepis dugaan tersebut.
Pasalnya, ketika ditemukan tewas, tidak ada satu pun barang berharga milik korban yang diambil pelaku.
Mengutip Hindustan Times dan Kompas.com, keluarga korban menduga anaknya dibunuh oleh teman sekelasnya.
Keluarga yakin korban dibunuh lantaran ada dendam pribadi.
Ditambah lagi pada 7 Desember 2017 silam, sebelum tewas, Sahil Kumar sempat membocorkan kisah cinta temannya itu kepada siswa lain di sekolah.
Diduga kadung keki asmaranya jadi bahan gosip satu sekolah, pelaku akhirnya membunuh korban.
Dugaan ini kemudian diperkuat dengan kesaksian keluarga yang kerap melihat korban mengacuhkan ancaman pembunuhan dari keluarga temannya itu.
Padahal, kasus tersebut sudah diselesaikan oleh kepala sekolah tempat mereka belajar.
"Sahil dibunuh dengan senjata tajam, dan jenazahnya dibuang di Jagadev Chowk untuk memperlihatkan kesan dia menjadi korban kecelakaan," ujar paman korban, Prabhu Nath Singh.
Keluarga Kumar yang tidak terima dengan kejadian nahas ini kemudian menggelar protes di Tilauthu.
Mereka mendesak pemerintah agar menangkap si pelaku, dan menjebloskannya ke dalam penjara.
Protes tersebut dilakukan dengan cara memblokade jalan.
Blokade baru dibuka setelah keluarga mendapat jaminan dari polisi bahwa mereka bakal menangkap keluarga teman sekelas Kumar.
(*)