Komandan USS Nimitz, Laksamana Muda James Kirk melalui sambungan telepon menyatakan, latihan mereka diperhatikan oleh kapal China.
"Mereka melihat kami dan kami melihat mereka," ujar Laksamana Kirk dari Nimitz sebagaimana diberitakan Reuters pada Senin (6/7/2020).
Sebelumnya, memang wilayah Laut China Selatan adalah salah satu tempat latihan bagi armada laut AS sebagai bentuk unjuk gigi kekuatan mereka.
Namun akhir-akhir ini ketegangan di wilayah tersebut semakin memuncak setelah klaim China dan peristiwa pandemi virus corona memperkeruh hubungan banyak negara dengan Tiongkok.
Melansir dari Kompas.com yang mengutip dari berbagai sumber luar negeri, China diketahui secara terang-terangan mengklaim sepersepuluh dari laut yang kaya akan sumber daya alamnya tersebut.
Sumber daya alam tersebut diklaim bisa mencapai 3 triliun dolar AS atau senilai Rp 43,4 kuadrilion per tahunnya.
Wilayah yang diklaim oleh China tersebut mencakup perbatasan laut dari pulau Senkaku Jepang, hingga laut Utara Natuna Indonesia.
Hal itupun memicu ketegangan China dengan berbagai negara yang dilintasi oleh lautan yang cukup luas tersebut.
Ketika mengumumkan latihan tersebut, Pentagon menjelaskan bahwa mereka ingin "menegakkan hak segala bangsa untuk berlayar, terbang, dan beroperasi di sana".