Tak adanya SMAN yang terletak di wilayah tempat tinggalnya menjadikan kendala siswa berprestasi itu terancam putus sekolah.
Kebijakan faktor usia dalam sistem PPDB di daerah Jakarta menyulitkan sang nenek Aristawidya untuk mencarikan sekolah bagi cucunya.
Apalagi alternatif yang diberikan oleh Dinas Pendidikan setempat juga tak mungkin ditempuh oleh Siwi demi menyekolahkan cucunya.
Padahal ada satu SMA negeri yang berada di dekat tempat tinggal mereka, dan jaraknya hanya 500 meter.
Namun kendalanya adalah letak sekolah tersebut berada di RW sebelah hingga bisa membuat pupus harapan Aristawidya melanjutkan jenjang pendidikannya.
"Rusun ini ada 5 blok, semua itu jadi 1 RW, namanya RW 09. Tidak ada SMA Negeri di RW 09. Sekolah terdekat adalah SMAN 12 Jakarta, berjarak 500 meter, tapi beda RW," ucap Siwi Purwanti (60) nenek dari Arista saat ditemui di kediamannya, Kamis (2/7/2020).
Padahal Aristawidya adalah salah satu siswi berprestasi sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD).
Total ada 700 piala yang telah diraih oleh Arista dari berbagai lomba seni lukis yang pernah ia ikuti tersebut.
Namun prestasi itu tak bisa membuat Arista mendapatkan SMA negeri sampai hari ini.
Sang nenek pun telah berusaha mendaftarkan cucunya ke 6 sekolah negeri lewat jalur yang telah ditetapkan oleh Dinas Pendidikan.