Follow Us

Bahaya! Klaim Halusinasi China Telah Sampai ke Kutub Utara, AS dan NATO Tak Bisa Tinggal Diam, Eksploitasi Harus Dihentikan

Rifka Amalia - Selasa, 30 Juni 2020 | 10:15
Ilustrasi Kutub Utara, Sekelompok paus Narwhal di perairan kutub utara
National Geographic Kids

Ilustrasi Kutub Utara, Sekelompok paus Narwhal di perairan kutub utara

Baca Juga: Perlombaan Senjata Negara Asia Tenggara Dimulai, Semua Karena Ulah China

Ia menyebutkan pemimpin China dan diplomat negara yang lebih agresif (sering disebut Prajurit Serigala) rupanya membatasi informasi mengenai virus Corona dan mendonasikan peralatan dan personil mereka.

Hal itu bisa dilihat telah terjadi di Eropa, yang merupakan cara mereka tunjukkan jika mereka adalah pemimpin negara.

Di sisi lain, China dan AS telah meningkatkan kehadiran mereka di Laut China Selatan yang disengketakan, di mana untuk pertama kalinya sejak 2017, tiga kapal induk Angkatan Laut AS seberat 100.000 ton sedang berpatroli.

Beijing mengklaim sebagian besar lautan ini sebagai miliknya tetapi ada klaim yang tumpang tindih dari tetangga termasuk Vietnam, Filipina, Brunei, dan Malaysia.

Baca Juga: KTT ASEAN, Negara-negara Asia Tenggara Tuding China Terang-terangan Tantang Hukum Internasional, Filipina Pilih Minta Bantuan Militer AS, Pecah Perang?

Sementara itu, Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong mengatakan komentar Foggo dapat dilihat sebagai bagian dari upaya Washington untuk mengambil hati NATO untuk melawan China.

"AS berusaha untuk memperluas kemampuan NATO ke Pasifik Barat dan Kutub Utara. Dan didorong oleh AS, NATO telah mulai memperhatikan China," kata Song.

"Tapi sebagai aliansi militer yang berbasis di Eropa, NATO malah akan melihat Rusia sebagai lawan utama," ungkapnya.(*)

Artikel ini merupakan agregasi dari kontan.co.id berjudul "Laksamana AS sebut China berupaya klaim kawasan Kutub Utara yang kaya sumber daya"

Source : Kontan.co.id

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya

Latest