“Perilaku destabilisasi Partai Komunis China di laut Timur dan China Selatan, melalui milisi angkatan laut, penjaga pantai dan maritim, termasuk upaya untuk merusak administrasi Kepulauan Senkaku di Jepang, melecehkan pengembangan minyak dan gas Malaysia dan Vietnam, mengirimkan armada penangkapan ikan yang dikawal ke negara-negara Asia Tenggara yang diklaim sebagai zona ekonomi eksklusif, dan militerisasi fitur yang diduduki bertentangan langsung dengan komitmen China di bawah hukum internasional," tulisnya.
Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Kontan dengan judul "Tensi meninggi, Asia Tenggara bakal jadi arena pertarungan antara China dan Amerika?"
(Tendi Mahadi)