Ia menegaskan bahwa kepulauan Senkaku atau yang disebut China sebagai Pulau Diaoyu itu masuk dalam wilayah kedaulatan Jepang.
"Tidak diragukan lagi wilayah kami secara historis dan hukum internasional. Sangat serius bahwa kegiatan ini berlanjut. Kami akan menanggapi pihak China dengan tegas dan tenang," kata Suga, dikutip dari CNN.
Tak ingin kalah, pada Jumat (19/6/2020), Kementerian Luar Negeri China menentang keras apa yang dikatakan oleh Yoshihide Suga tersebut.
"Pulau Diaoyu dan pulau-pulau afiliasinya adalah bagian yang melekat dari wilayah China, dan itu adalah hak kami untuk melakukan patroli dan kegiatan penegakan hukum di perairan ini."
Bahkan salah satu koran, Global Times yang dikelola oleh Pemerintah China memuat laporan yang berjudul "Konservatif Jepang mengganggu pemulihan hubungan China-Jepang dengan menyulut sengketa Kepulauan Diaoyu."
Laporan itu mengkritik upaya yang sedang berlangsung di prefektur Okinawa Jepang untuk mengubah administrasi kepulauan tersebut.

Dinilai Lemah oleh China, AS Langsung Gandeng Jepang Lakukan Operasi Militer di Depan Hidung Negeri Panda
Hal itu menurut Global Times bisa membuat hubungan baik kedua negara akan retak dan tak memungkiri akan terjadi pertempuran.
Melansir dari Asahi Shimbun, Jepang kini tengah mengupayakan pemisahan pulau-pulau dari bagian pulau Ishigaki yang padat untuk merampingkan praktik administrasi.
Hal itu termasuk dengan kepulauan Senkaku yang dengan tegas disebut sebagai bagian dari wilayah Jepang dalam Resolusi Dewan Kota Ishigaki.