Follow Us

Bikin Geram Seantero India, Begini Cara Tentara China Bunuh dan Mutilasi 20 Prajurit India, Pakar: Tindakan Biadab yang Harus Dikutuk!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Sabtu, 20 Juni 2020 | 15:13
Bikin Geram Seantero India, Begini Cara Tentara China Bunuh dan Mutilasi 20 Prajurit India, Pakar: Tindakan Biadab yang Harus Dikutuk!
Kolase SCMP/Twitter

Bikin Geram Seantero India, Begini Cara Tentara China Bunuh dan Mutilasi 20 Prajurit India, Pakar: Tindakan Biadab yang Harus Dikutuk!

Sementara para pejabat China dan India sebagian besar berupaya mengurangi tensi, India Today melaporkan bahwa para tentara India yang ditempatkan di Ladakh sudah geram akan jasad rekan-rekan mereka yang dimutilasi.

Pada pertempuran Senin awal pekan ini tidak diketahui berapa jumlah korban dari pihak tentara China.

Padahal, pertempuran itu melibatkan ratusan tentara yang bertempur di puncak gunung yang sempit di ketinggian 14.000 kaki.

Baca Juga: Pantas Saja India Berang, Rupanya Ini yang Dilakukan China Sebelum Bentrokan Berdarah Terjadi

Beberapa dari mereka dilaporkan jatuh dan mati.

Sementara itu, pemimpin redaksi kantor berita resmi Global Times di China mengatakan Beijing menolak memberitahu jumlah korban tentara China sebagai tindakan baik untuk menghindari memicu suasana publik.

Kedua belah pihak saling tuduh menyalahkan sebagai pemicu bentrokan tersebut.

Bentrok yang berujung pada pertempuran itu bermula pada April lalu ketika China memicu konfrontasi terhadap tentara India.

Baca Juga: Perang Lawan China, Amerika Cekikikan Sokong Negeri Bollywood, Tiongkok: Tipu Daya AS Buat India Sombong

Pihak China mengirim ribuan tentara, artileri dan kendaraan perang seperti tank ke wilayah yang disengketakan di sepanjang Garis Kontrol Aktual, sebuah batas de facto yang diputuskan pada akhir perang Sino-India 1962.

Pihak India mengatakan klaim China terhadap Lembah Galwan sangat berlebihan dan tidak dapat dipertahankan.

Klaim itu hadir setelah diskusi antara menteti luar negeri India dan diplomat terkemuka China, Wang Yi pada Rabu (17/6/2020).

Source : Kompas.com

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest