Follow Us

Pecah Perang, 20 Tentara India Tewas Akibat Pertempuran Tanpa Senjata dengan Militer China di Perbatasan Himalaya, Begini Kronologinya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Rabu, 17 Juni 2020 | 08:35
(gambar ilustrasi) Perah Perang, 20 Tentara India Tewas Akibat Pertempuran Tanpa Senjata dengan Militer China di Perbatasan Himalaya, Begini Kronologinya!
SCMP

(gambar ilustrasi) Perah Perang, 20 Tentara India Tewas Akibat Pertempuran Tanpa Senjata dengan Militer China di Perbatasan Himalaya, Begini Kronologinya!

The Global Times diterbitkan oleh People's Daily, surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa.

Baca Juga: Tidak Berharap Bantuan Negara Lain, Analis Ungkap Indonesia Siapkan Taktik Jitu Tandingi Kekuatan PLA Navy China di Natuna Utara

China tidak mengkonfirmasi adanya korban, tetapi menuduh India pada gilirannya menyeberangi perbatasan ke pihak China.

Juru bicara kementerian luar negeri China, Zhao Lijian mengungkap ada tuduhan tak beralasan pada pihaknya.

Hal itu ia katakan lantaran tuduhan mengenai pihak mana yang menjadi provokator insiden perang ada pada negaranya.

Namun Zhao menambahkan bahwa pada hari Senin, India telah beberapa kali melintasi wilayah perbatasan kedua pihak.

Baca Juga: Buka Pintu Langsung Lihat Kuburan, Makam di Pinggir Jalan Gang Sempit Ini Viral, Letaknya Berdesakan dengan Teras dan Selokan Warga

"India telah memprovokasi dan menyerang personil militer Tiongkok, yang mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua sisi," demikian laporan kantor berita AFP.

Kedua pihak bersikeras tidak ada peluru telah ditembakkan dalam empat dekade, dan tentara India mengatakan pada hari Selasa bahwa "tidak ada tembakan yang ditembakkan" dalam pertempuran terbaru ini.

Baca Juga: Akhirnya, Indonesia Bakal Punya Dua Kapal Fregat Raksasa Kelas Gahar untuk Jaga Natuna dari Gangguan China

Tidak jelas bagaimana suatu bentrokan yang tidak melibatkan pertukaran senjata api, namun bisa begitu mematikan.

Ada laporan bahwa kedua negara bertempur dengan batu dan tongkat.

Source : Global Times, BBC, People Daily

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest