"Militer memantau penuh kondisi laut dan udara di sekitar Selat Taiwan dan bersikap aktif untuk melindungi wilayah kami," ujar kementerian.
Dilansir AFP Selasa (9/6/2020), serbuan itu terjadi setelah Taipei mengumumkan bahwa latihan perang "Han Kuang" akan digelar Juli.
Baca Juga: China Laksanakan Operasi Militer Kilat Menyambut Api Peperangan Melawan India
Dalam latihan itu, mereka akan mempraktikan simulai komputer, dan melatih untuk mempertahankan teritori ketika pasukan Negeri "Panda" mendarat.
Sejak Presiden Tsai terpilih di 2016, Beijing sudah mengerahkan baik kapal perang maupun jet tempur di dekat selat maupun negara itu.
China masih mengklaim sebagai Taiwan sebagai bagian dari wilayah mereka, yang harus segera disatukan, bahkan jika perlu menggunakan kekerasan.
Baca Juga: Makin Sewenang-wenang, Jet Tempur China Terobos Kedaulatannya, Taiwan Ngamuk!
Tsai merepons dengan menyebut Beijing melakukan langkah militer "sia-sia dan tak diperlukan" setelah peswat tempur Negeri "Panda" melintasi garis tengah selat tersebut di Februari.
Itu merupakan serbuan pertama yang dilakukan Beijing sejak Tsai mengamankan periode kedua, dalam pemilihan yang digelar sebulan sebelumnya.
Kemudian sebelum pilpres, atau pada Desember 2019, China mengirim kapal induk mereka yang baru, Shandong, melintasi Selat Taiwan.
Kemudian pada Maret 2019, dua jet tempur J-11 melintasi garis untuk pertama kalinya, membuat Taipei menuding mereka memprovokasi.