Tetapi, bukannya disambut dengan baik, petugas medis yang sudah jauh-jauh datang ke rumah duka malah diamuk warga yang menolak melakukan pemakaman sesuai protokol Covid-19.
"Selanjutnya, masa anarkis dengan memukul mobil ambulan dan mendorong petugas, tidak ada polisi pada waktu itu. Petugas sampai berlindung ke depot air isi ulang," ucap Joni.
"Dan petugas kembali ke rumah sakit, setelah jenazah dibawa oleh mobil ambulan menuju ke TPU Keputih Surabaya," lanjutnya.
Joni mengatakan, perbuatan anarkis karena melawan protokol kesehatan dapat dikenakan sanksi.
Namun, niat itu ia urungkan dengan alasan simpati.
"Cuma ini orang yang sudah meninggal dan keluarga dalam keadaan sedih, masa akan dilaporkan ke polisi," ujarnya.
Ia hanya menyayangkan insiden yang dilakukan oleh keluarga tersebut.
"Saya kira ini pelajaran karena Covid-19 ini adalah barang baru sehingga terkadang belum diterima oleh masyarakat," pungkasnya.
(*)