Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Nekat Angkut Paksa Jenazah Pasien Covid-19 Beserta Ranjang Rumah Sakitnya, Keluarga Malah Amuk Petugas Medis yang Ingin Bantu Proses Pemakaman, Ada yang Ngumpet ke Depot Pengisian Air Gegara Mobil Ambulans Jadi Sasaran Amukan

Dwi Nur Mashitoh - Rabu, 10 Juni 2020 | 13:00
Petugas medis diamuk saat hendak membawa kembali jenazah pasien Covid-19 yang dibawa kabar keluarganya.
Kolase tangkap layar video Twitter/@antoniusdc666 dan TRIBUNJATIM.COM/FATIMATUZ ZAHROH

Petugas medis diamuk saat hendak membawa kembali jenazah pasien Covid-19 yang dibawa kabar keluarganya.

Sosok.ID - Belakangan jagat maya dihebohkan dengan video rombongan keluarga yang nekat bawa paksa jenazah pasien positif Covid-19 dari rumah sakit.

Dalam rekaman yang beredar di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Twitter @antoniusdc666, terlihat jenazah tersebut dibawa kabur beserta ranjang rumah sakitnya.

Dalam tayangan tersebut, terlihat segerombol orang membawa ranjang rumah sakit yang diduga terdapat jenazah pasien positif Covid-19 di atasnya.

Di dekat pintu keluar rumah sakit, segerombol orang telah menyambut mereka dan ikut serta membantu membawa jenazah itu keluar dari rumah sakit.

Baca Juga: Ngamuk di Rumah Sakit, Keluarga Nekat Bawa Paksa Jenazah PDP, Ngotot Kerabatnya Tak Meninggal karena Covid-19

Melansir dari Tribun Jatim, insiden yang kemudian menjadi viral ini terjadi di Rumah Sakit Paru Karang Tembok Surabaya.

Kejadian ini pun dibenarkan oleh Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyudi.

Joni pun menjelaskan kronologi yang ia dapat dari Dirut RS Paru Karang Tembok dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (9/6/2020).

Dalam kesempatan itu, ia mengatakan, insiden bermula ketika pasien dinyatakan meninggal dunia pada Kamis, 4 Juni 2020.

Baca Juga: Kapok! Sembarangan Bongkar Plastik Pembungkus Jenazah Pasien Corona dan Mandikan Jasadnya, 15 Warga Sidoarjo Langsung Auto Positif Covid-19

Namun, pihak rumah sakit kesulitan menghubungi keluarga pasien hingga pukul 08.00 baru berhasil tersambung.

"Jadi mulai jam lima meninggalnya. Kemudian pukul 09.00 ada dua keluarga pasien yang meminta masuk untuk memastikan bahwa yang meninggal itu ibunya," ujar Joni, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jatim.

Source : Twitter Tribun JatengTribun Jatim

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x