"Harusnya kan yang perlu didengarkan adalah orang-orang yang berbeda pendapat."
Refly lalu membahas sekilas soal pengalamannya berada di dalam lingkar pemerintahan.
Berdasarkan pengalamannya tersebut, Refly menyimpulkan mereka yang memiliki pendapat berseberangan dengan pemerintah akan dipandang sebagai 'lawan'.
"Tapi saya kira dimanapun tad (Ustaz Abdul Somad), saya mengalami juga tad," kata Refly.
"Kan saya dalam masa tertentu pernah diundang ke Istana, bahkan saya empat bulan pernah jadi staf khusus Menteri Sekretaris Negara Pratikno tapi saya mengundurkan diri setelah itu."
Baca Juga: Kencang Sindir Kabinet Jokowi Anti Kritik, Refly Harun Soroti Buzzer Politik: Kurang Kerjaan!
"Saya merasakan betul kalau pendapat kita sama, teman, kalau pendapat kita berbeda dalam 'lawan'."
"Kira-kira begitu tad," imbuhnya.
Refly mengatakan dirinya menyadari bahwa tidak mudah untuk menjadi pemimpin.
"Makannya saya bilang enggak gampang memang jadi pemimpin," jelasnya.
"Berjiwa besar, berlapang dada itu sulitnya minta ampun," pungkasnya.