Menurut laporan ini, Tiongkok secara sistematis telah mengikis status Galwan mulai tahun 1965, diikuti klaim resmi pada 1960 dan kemudian olek aksi militer selama perang 1962.
Bahkan sebelumnya, surat kabar tersebut melaporkan pada 5 Mei lalu, sekitar 5.000 tentara China telah menyeberang ke lembah Sungai Galwan.
Termasuk dengan serangan lain dalam jumlah yang sama seperti di Danau Pangong pada 12 Mei sertadekat Demchok, di Ladakh Selatan dan di Naku La di Sikkim Utara.
Empat hari setelah intrusi Galwan, intrusi kedua China dimulai pada 9 Mei di Naku La, di Sikkim utara, juga melintasi perbatasan Sikkim-Tibet yang sudah mapan.
Sekitar 200 tentara China menduduki wilayah India, tetapi sekarang telah mundur ke wilayah China dan telah mendirikan tenda.
Dalam intrusi ketiga, yang terjadi di dekat Danau Pangong pada 12/13 Mei, ribuan tentara China menduduki wilayah yang disengketakan antara Finger 8 dan Finger 4.
Pada 18 Mei, China telah mengambil alih apa yang disebut Finger Heights.
Melihat keteganggan dua negara sahabatnya tersebut, Rusia pun akhirnya buka suara setelah sekian lama menahan diri.
Negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu mengaku khawatir dengan konfrontasi antaran militer China dengan India.