Sosok.ID - Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan kekerasan pada seorang wanita.
Bahkan video yang beredar di media sosial itu kini sedang disidik oleh kepolisian.
Ternyata insiden penganiayaan tersebut diterima oleh seorang bidan desa di tempat kerjanya.
Dalam olah kejadian perkara yang digelar oleh petugas Polsek Kalukku, Rabu (3/6/2020) sore, terungkap pelaku penganiayaan adalah istri seorang anggota polisi.
Pelaku adalah pasangan dari salah satu istri polisi di Polda Sulawesi Barat.
Pelaku nekat datangi sang bidan yang sedang bertugas di Poskesdes tempat bidan tersebut bekerja.
Bahkan dari hasil penyidikan, pelaku nekat mengunci pintu poskesdes terlebih dahulu.
Hal itu dilakukan agar tindakan penganiayaannya tersebut tak diketahui oleh orang lain atau pasien yang sedang berada di Poskesdes.
Korban pun kini harus dirawat di rumah sakit akibat luka-luka bekas penganiayaan tersebut.
Dalam melancarkan tindakan penganiayaan tersebut, pelaku ditemani oleh dua rekannya.
Saat melakukan oleh kejadian, petugas kepolisian menghadirkan sejumlah saksi dari keluarga korban termasuk juga salah satu saksi mata penganiayaan tersebut.
Saksi tersebut juga yang melerai penganiayaan yang dialami oleh bidan desa tersebut.
Dalam kesaksiannya, warga desa itu menjelaskan kronologi penganiayaan yang dialami oleh bidan desa itu.
Ketiga orang termasuk pelaku penganiayaan datang ke Poskesdes, setelah berhasil masuk dan mengunci ruangan, tanpa banyak bertanya istri polisi tersebut langsung menganiaya korban.
Melansir dari Kompas.com, diketahui dua rekan pelaku yang menemaninya datang ke TKP tersebut ternyata juga berprofesi sebagai bidan dan petugas lapas yang sedang bolos kerja.
Satu dari dua rekan tersebut adalah pengunggah video penganiayaan ke media sosial hingga jadi viral.
Sedang satunya lagi sebagai penonton saat insiden kekerasan terjadi.
Kejadian penganiayaan itu diketahui saksi mata saat curiga melihat pintu Poskesdes dikunci, tak seperti biasanya.
Saksi itupun juga curiga dengan suara teriakan histeris yang berasal dari dalam Poskesdes.
Ia pun langsung memberanikan diri untuk masuk melalui jendela depan Poskesdes dan mendapati bidan sedang dianiaya oleh seorang wanita dan disaksikan dua wanita lainnya.
Seperti dalam rekaman video yang sudah beredar di internet, terlihat pelaku menyeret dan menjambak rambut korban yang tidak berdaya.
Meski korban tak mengadakan perlawanan, pelaku terus menarik dan memukuli kepala dan wajah korban hingga luka memar.
Tak tahan melihat jeritan korban yang mendapat penganiayaan, saksi langsung berusaha melerai keduanya.
Namun, pelaku yang kalap terus menganiaya korban hingga bidan desa itu dilarikan ke rumah sakit.
Mengutip dari Kompas.com, Kepala Puskesmas Kalukku Subhan yang mendampingi keluarga korban melaporkan kejadian ini menjelaskan, tindakan pelaku sangat mencederai institusi kesehatan, khususnya Dinas Kesehatan Kabupaten Mamasa.
Pasalnya, insiden kekerasan tersebut berlangsung saat korban sedang menjalankan tugas di tempat kerjanya.
“Tindakan pelaku itu sangat mencederai institusi pemerintah khususnya Dinas Kesehatan. Bagaimana mungkin bidan yang bertugas di tempat kerjanya dianiaya,”kata Subhan.
Subhan pun mendesak kepala institusi tempat dua rekan pelaku bekerja untuk memberikan pembinaan lantaran keduanya mangkir di jam kerja.
Dalam olah TKP tersebut, polisi menyita barang bukti di tempat kejadian perkara, yakni 1 buah helm yang diduga digunakan pelaku memukul korban hingga luka memar dan dilarikan ke rumah sakit. (*)