Pendeta Mariann Budde dari Keuskupan Episkopal Washington mengatakan pada Washington Post sebagaimana dilansir The Guardian,
"Saya, uskup dari Keuskupan Episkopal Washington yang bahkan tidak diinformasikan secara resmi bahwa para demonstran akan dibubarkan dengan gas air mata sehingga mereka bisa menggunakan salah satu gereja kami sebagai properti," ujar Budde yang merujuk pada Alkitab dan gereja yang digunakan Trump dalam fotonya.
Menurut Budde, pesan yang disampaikan Trump berlawanan dengan nilai-nilai cinta dan toleransi yang dianut gereja.
"Biar saya perjelas, Presiden menggunakan Alkitab, teks paling suci dari tradisi Yahudi-Nasrani, dan menggunakan salah satu gereja kami tanpa izin sebagai latar belakang (fotonya) dengan pesan yang berlawanan dengan ajaran Yesus," ujar Budde kepada CNN.
"Kami berpihak pada mereka yang tak terhitung jumlahnya, yang mencari keadilan bagi kematian George Floyd dan saya tak percaya dengan apa yang saya lihat," tambahnya.
Ketika protes meluas, sebagaimana dilansir The Associated Press, gereja St. John mengalami sedikit kerusakan pada Minggu malam waktu setempat.
Gereja itu mengalami kerusakan akibat kebakaran yang terjadi di bagian basement.
Budde mengatakan kerusakan itu sangat kecil, dibandingkan dengan banyaknya tempat bisnis yang hancur akibat penjarahan yang dilakukan massa.
"Kita bisa membangun kembali gereja. Kita bisa mengganti perabotan," ujar Budde.