Follow Us

Ready To War! Tak Mau Berpangku Tangan Kepada Amerika, Taiwan Luncurkan Deretan Mesin Perang Canggih untuk Hadapi Agresivitas China

Seto Ajinugroho - Selasa, 02 Juni 2020 | 17:13
Ready To War! Tak Mau Berpangku Tangan Kepada Amerika, Taiwan Luncurkan Deretan Mesin Perang Canggih untuk Hadapi Agresivitas China
Newsweek

Ready To War! Tak Mau Berpangku Tangan Kepada Amerika, Taiwan Luncurkan Deretan Mesin Perang Canggih untuk Hadapi Agresivitas China

Sosok.ID - Taiwan sedang berada di depan mulut Si Naga Asia China.

Bahkan, China sudah menyatakan akan mengambil kembali Taiwan dengan cara kekerasan bersenjata.

Tentu pernyataan Beijing ini menjadi pelecut Taiwan agar segera menata pertahanan sekuat mungkin karena militer China terlalu digdaya.

Taiwan diperkirakan akan menugaskan kapal patroli lepas pantai seberat 4.000 ton di awal tahun depan untuk memperkuat wilayahnya di Laut China Selatan yang disengketakan.

Baca Juga: Polisi Tewas Ditebas Pedang Samurai, Pelaku Nyatanya Masih Remaja Labil

Wilayah ini telah menjadi hot spot di tengah meningkatnya konfrontasi di wilayah tersebut antara China daratan dengan Amerika Serikat.

Melansir South China Morning Post, Taiwan juga akan memulai produksi pesawat pelatihan lanjutan pada awal tahun depan setelah menyelesaikan uji terbang pada akhir bulan ini.

Taiwan berusaha meningkatkan pelatihan pilot angkatan udara dalam menghadapi permusuhan dari China daratan yang kian memanas.

Menurut para ahli, pesawat udara dan laut yang dikembangkan di dalam negeri dapat dengan cepat diubah menjadi sistem pertahanan selama masa perang untuk membantu melindungi pulau itu.

Baca Juga: Di Hadapan Mantan Suami yang Juga Bapak dari Mempelai Pria, Emak-emak 62 Tahun Nikahi Anak Kandungnya yang Masih Berusia 9 Tahun karena Terlalu Cinta

Beijing menganggap Taiwan sebagai provinsi yang harus dikembalikan ke daratan, dengan paksa jika perlu.

Mereka telah mengadakan serangkaian latihan perang di sekitar Taiwan dan menangguhkan pertukaran lintas-selat resmi sejak Tsai Ing-wen, dari Partai Progresif Demokratik yang berpihak pada kemerdekaan, terpilih sebagai presiden pada tahun 2016 dan menolak untuk menerima prinsip satu-China.

Source : kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest