Selama satu jam, Trump berada di bunker. Tempat itu biasanya digunakan untuk berlindung dari perang atau pun dari serangan teroris.
Ulah Trump mengangkat kitab suci setelah kerusuhan membuat para pemuka agama geram.
Sebab Trump seolah menggunakan Alkitab sebagai tameng, menjadikannya properti dan alat politik secara bersamaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pakai Alkitab dan Berpose Depan Gereja, Trump Disemprot Pendeta Episkopal"
(Miranti Kencana Wirawan)