Follow Us

Surabaya Digadang-gadang Bakal Jadi Wuhan Kedua Setelah Dinyatakan Sebagai Zona Hitam, Tapi Risma Malah Panen Pujian Usai Ditemukan Penyebab Tingginya Lonjakan Kasus Covid-19 di Kota Pahlawan

Dwi Nur Mashitoh - Rabu, 03 Juni 2020 | 16:35
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini malah dapat pujian usai Kemenkes temukan penyebab tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota Jawa Timur.
Dok. Pemkot Surabaya

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini malah dapat pujian usai Kemenkes temukan penyebab tingginya kasus Covid-19 di Ibu Kota Jawa Timur.

Sosok.ID - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini malah tuai pujian saat status wilayahnya dikategorikan dalam zona hitam Covid-19 dan berpotensi menjadi Kota Wuhan kedua.

Dalam peta persebaran Covid-19 di Indonesia Ibu Kota Jawa Timur itu berwarna hitam sejak lima hari terakhir.

Hal itu disebabkan Surabaya menjadi wilayah yang dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di Indonesia.

Hingga Selasa (2/6/2020) jumlah kasus mencapai 2.748.

Baca Juga: Surabaya Bisa Jadi Wuhan, Dokter Ini Bagikan Cuitan Bobroknya Penanganan Corona di Kota Pahlawan

Karena itu, Kota Pahlawan ini bahkan disebut-sebut bisa menjadi Wuhan kedua, alias kota pertama di China dan dunia yang diduga menjadi asal-usul munculnya Covid-19.

Penyebab tingginya jumlah kasus Covid-19 di Surabaya baru-baru ini terungkap.

Namun, hal tersebut malah membuat sang Wali Kota, Risma menuai pujian dari Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo.

Hal itu disampaikan Doni saat berkunjung ke Balai Kota Surabaya bersama Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto di Balai Kota Surabaya, Selasa (2/6/2020).

Baca Juga: Risma Pamit di Tengah Kasus Covid-19 di Surabaya Masih Tinggi, Begini Pesannya untuk Warga Surabaya!

Dalam kesempatan itu, ia mengapresiasi Pemerintah Kota Surabaya yang melakukan langkah cepat untuk menangani pandemi Covid-19.

Berkat tracing yang gencar dilakukan, kasus bisa dikonfirmasi lebih cepat.

Itu pula yang menyebabkan jumlah kasus di Surabaya mengalami peningkatan yang signfikan.

"Tentunya tak mudah untuk mendapatkan informasi daerah yang kawasannya banyak yang positif.

Baca Juga: DPRD Jatim Malu Risma Marah-marah Pekara Bantuan Covid-19: Bicara Baik-baik Kan Bisa, Mobil Memang Bukan untuk Surabaya

"Ini langkah yang strategis dan sangat cerdas," kata Doni, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Risma mengakui, sejak kemunculan kasus Covid-19 pada Maret lalu, pihaknya sempat mengalami kesulitan untuk melakukan tes cepat atau tes swab karena keterbatasan alat.

Karena keterlambatan itu, ujar Risma, kasus Covid-19 di Surabaya kini menjadi tinggi.

Namun, berkat bantuan alat kesehatan dari Kemenkes, BIN dan BNPB, pihaknya kini bisa melakukan tes dengan mudah kepada warganya.

Baca Juga: Sempat Nangis, Kini Wali Kota Risma Mengamuk, Bantuan Mobil PCR untuk Surabaya dari BNBP malah Dialihkan ke Daerah Lain: Apa-apaan Ini!

Walaupun banyak warganya yang positif Covid-19, namun Risma mengaku masih bisa mengendalikan jumlah tersebut.

Hal itu disampaikan Risma dalam tayangan Kompas TV, Senin (1/6/2020).

"Kalau saya melihat data sebetulnya masih terkendali.

"Cuma karena ada target-target yang ingin kita capai supaya kehidupan perekonomian kita normal.

Baca Juga: Warga Surabaya Tak Perlu Resah dengan Kelangkaan Masker yang Harganya Kini Melonjak hingga 10 Kali Lipat, Risma Sudah Timbun Stok Sejak Januari yang Bakal Dibagikan Saat Penyebaran Virus Corona Semakin Parah

"Maka memang saya butuh treatment yang sangat cepat, untuk menyelesaikan permasalah ini," ujarnya, seperti dikutip Sosok.ID via Tribun Wow.

Untuk mengendalikan kasus Covid-19, Pemkot Surabaya telah berhasil memetakan data dan pola penyebaran virus di kota tersebut.

Karena itu, Risma yakin pihaknya dapat mengatasi dan segera mengakhiri pandemi Covid-19 di Surabaya.

"Jadi karena kami punya data, siapa pasien itu dan kemudian bagaimana pola penyebarannya kami sudah tahu," kata Risma.

Baca Juga: Jangan Dianggap Remeh! Ahli Sebut Surabaya Berpotensi Jadi Wuhan-nya Indonesia, Dokter Soroti Ketidakdisiplinan Warga: Terus Terang Saya Nangis

"Jadi kenapa kemudian saya percaya dengan ketepatan dan kecepatan, maka kita bisa menyelesaikan masalah ini secepat mungkin," lanjutnya.

Ia juga mengakui bahwa sebagaian warganya ada yang masih belum memahami situasi pandemi ini.

Untuk itu, pihaknya terus melakukan sosialisasi pada warga.

Bahkan Risma tak ragu untuk terjun langsung ke lapangan dan memberikan pengertian pada rakyatnya.

Baca Juga: Dokter Jaga IGD Kuliti Bobroknya Pemkot Surabaya Tangani Corona, Gugus Tugas Angkat Suara, Pihak RS Bakal Beri Hukuman!

"Memang ada yang mungkin mereka tidak tahu bagaimana penyebarannya, karena itu kita terus melakukan sosialisasi," ungkap Risma.

"Memang terus-menerus harus kita lakukan, karena kita tahu penduduk Surabaya jumlahnya cukup besar kemudian banyak pula urban, pendatang yang datang ke Surabaya. Juga dengan berbagai macam tingkatan pendidikan," imbuhnya.

"Tapi saya terus terang percaya dengan warga Surabaya," tandasnya.

(*)

Source : Kompas.com, Tribun Wow, Surya

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest