Follow Us

Risma Pamit di Tengah Kasus Covid-19 di Surabaya Masih Tinggi, Begini Pesannya untuk Warga Surabaya!

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Senin, 01 Juni 2020 | 19:00
Risma Pamit di Tengah Kasus Covid-19 di Surabaya Masih Tinggi, Begini Pesannya untuk Warga Surabaya!
Instagram @surabaya

Risma Pamit di Tengah Kasus Covid-19 di Surabaya Masih Tinggi, Begini Pesannya untuk Warga Surabaya!

Sosok.ID - Di tengah pandemi virus corona dan Surabaya menjadi salah satu kota yang tercatat salah satu daerah kasus covid-19 yang tinggi, Walikota Tri Rismaharini berpamitan.

Meski sedang menghadapi virus corona yang masih terbilang tinggi, Surabaya hari ini berulangtahun yang ke 727.

Melalui sebuah upacara perayaan di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020) Risma sekaligus berpamitan.

Ulang tahun kali ini menjadi perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang Risma ikuti untuk terakhir kalinya.

Baca Juga: Usai Periksa Pasien Covid-19, Seorang Perawat Diteror dan Pasien Dikucilkan Warga Kampung Sampai Buat Ganjar Pranowo: Saya Ingin Dengar Siapa yang Mengancam

Sebab masa jabatan sebagai Walikota Surabaya akan rampung pada akhir tahun ini.

Risma pun tak lupa berpamitan dengan jajarannya dan terutama dengan warga kota Surabaya.

Hal itu ia sampaikan saat memimpin perayaan hari Jadi Kota Surabaya pada hari Minggu kemarin.

Tak lupa dirinya juga memberikan pesan bagi penerus serta jajaran pegawai pemerintahan serta warga Surabaya.

Baca Juga: Single Perdananya Sukses Lengserkan Lagu Lady Gaga x BLACKPINK dari Puncak Trending, Kekeyi Ngaku Ingin Hapus Videonya dari YouTube, Tangisnya Pecah Saat Ungkapkan Alasannya : Apa Salahku?

Pesan tersebut berhubungan dengan awal dirinya terjun di dunia politik dengan menjadi Walikota Surabaya 10 tahun silam.

Tri Rismaharini pun juga meminta maaf selama dirinya menjabat sebagai Walikota.

"Ini mungkin perayaan Hari Jadi Kota Surabaya yang terakhir bagi saya, karena tahun depan saya harus meninggalkan balai kota. Karena itu, saya mohon maaf kalau mungkin ada perkataan dan perilaku saya yang kurang berkenan di hati teman-teman sekalian," tutur Risma.

Dalam pesan tersebut, Risma menyampaikan bahwa perkembangan sebuah kota bukan hanya ada di pundak Walikotanya saja.

Baca Juga: Negeri Bollywood Kirim Bala Tentara untuk Huru Hara Lawan China Demi Jaga Kedaulatan Bangsa : Kami Tak Akan Biarkan Harga Diri Dilukai!

Seluruh jajaran pegawai pemerintahan serta warga di kota itulah yang menjadi nadi perubahan kota.

Menurutnya sebuah kota tak mungkin bisa berkembang atau berubah sekejap mata tanpa usaha dan kerja keras semua pihak.

Oleh karena itu, Risma pada kesempatan kali ini secara khusus meminta pada jajaran Pemerintah Kota Surabaya untuk selalu bergerak, berpikir dan jangan berhenti memajukan pembangunan kota Surabaya.

Risma pun berpesan bahwa Surabaya bukanlah untuk warga saat ini saya tetapi untuk anak cucu mendatang, jadi harus dijaga bersama-sama.

Baca Juga: Pamitan dengan Warga Surabaya, Risma Jawab Rasa Penasaran Publik Soal Kesibukan Usai Pensiun Jadi Wali Kota Nanti

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar prosesi potong tumpeng yang dilakukan bersama jajarannya untuk merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-727 yang jatuh pada setiap tanggal 31 Mei di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020).
(Dok. Pemkot Surabaya)

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat menggelar prosesi potong tumpeng yang dilakukan bersama jajarannya untuk merayakan Hari Jadi Kota Surabaya ke-727 yang jatuh pada setiap tanggal 31 Mei di Balai Kota Surabaya, Minggu (31/5/2020).

"Saya minta tolong yang ada di Pemkot Surabaya untuk terus bergerak, berpikir dan berpikir terus jangan sampai berhenti. Ayo kita terus majukan kota tercinta ini. Kalau kota ini maju, maka anak cucu kita akan survive di kotanya sendiri," tutur Risma.

Ia juga teringat saat pertama kali menginjakan kaki di Balai Kota, 10 tahun silam.

Dirinya harus langsung berhadapan dengan masalah tahunan Surabaya kala itu, yakni banjir.

Banjir di mana-mana, bahkan membuat Risma kala itu tak bisa tidur selama tiga hari lantaran menyelesaikan masalah tersebut.

Baca Juga: Tak Jauh dari Natuna, Ini Dia Pangkalan Militer China yang Bisa Mengoperasikan Pesawat Pembom Nuklir Strategis Jarak Jauh

Hingga salah satu stafnya pernah berkata bahwa banjir yang terjadi di Surabaya adalah kiriman dari kota lain.

Tapi Risma tak langsung menyerah dan berpangku tangan dengan masalah seperti itu.

"Saya ingat betul omongan staf itu. Saya sampaikan kepada dia bahwa Gusti Allah sudah menciptakan Surabaya berada di tepi pantai di ujung Jawa Timur, itu sudah pemberian Tuhan. Dampaknya apa? Ya kita harus selesaikan banjir itu, hingga sekarang sudah tidak ada lagi banjir kiriman itu. Jadi artinya, kita bisa mengubah itu," ujar Risma.

Baca Juga: Pertaruhkan 2 Tahun Hidupnya Cuma untuk Nyolong Sendal Jepit, Pria Ini Koleksi 126 Alas Kaki Milik Tetangga untuk Bercinta

Pada kesempatan itu, Risma berkali-kali mengajak warga terus bergerak dan melangkah memajukan Kota Surabaya.

Apabila berhasil membantu atau menolong orang, dan orang tersebut berhasil membantu banyak orang, maka ada kenangan yang bisa ditinggalkan.

Baca Juga: Kim Jong Un Buat Senjata Penghancur Daratan, Kapal Selam Berbobot 3.000 Ton Dilengkapi 3 Rudal Balistik Siap Diluncurkan dan Bisa Hancurkan Satu Pulau Dalam Sekejap

"Ayo setiap individu harus bergerak untuk memajukan Surabaya, karena kita harus berjuang demi anak-anak kita semua," ujar Risma. (*)

Source : Kompas.com, Instagram

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest