Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Sangat Lelah dengan Masyarakat dan Pemerintah, Para Sejawat Medis Gaungkan 'Indonesia Terserah', Dokter: Rasanya Sakit Hati

Rifka Amalia - Senin, 18 Mei 2020 | 19:35
Para tenaga medis, terang-terangan menyatakan mulai lelah dengan cara masyarakat Indonesia menyikapi pandemi Covid-19.
instagram.com/dr.tirta

Para tenaga medis, terang-terangan menyatakan mulai lelah dengan cara masyarakat Indonesia menyikapi pandemi Covid-19.

Sosok.ID - Para tenaga medis, sudah mulai lelah dengan cara masyarakat Indonesia menyikapi pandemi Covid-19.

Bagaimana tidak, di saat dokter, perawat, dan sejawat tenaga kesehatan lain berperang sebagai benteng terakhir, tak sedikit warga yang masih acuh.

Beberapa orang bahkan secara gamblang menyerukan untuk tak perlu memakai masker dan bersikap berlebihan.

Baru-baru ini, salah satu gerai rumah makan cepat saji di Jakarta juga disanksi karena melanggar PSBB.

Baca Juga: Kapok! Sembarangan Bongkar Plastik Pembungkus Jenazah Pasien Corona dan Mandikan Jasadnya, 15 Warga Sidoarjo Langsung Auto Positif Covid-19

Menggelar acara penutupan yang dihadiri puluhan hingga ratusan orang, meningkatkan kecemasan akan makin merebaknya virus corona di Indonesia.

Di sisi lain, sosial media diramaikan dengan tagar 'Indonesia Terserah'.

Para tenaga medis dan masyarakat dengan empati, simpati, dan kesadaran tinggi ikut menggaungkan kata-kata tersebut.

Apakah tenaga medis Indonesia sudah menyerah?

Baca Juga: Usai Kritik Menlu AS Terkait Virus Corona, Duta Besar China untuk Israel Ditemukan Tewas di Rumahnya

Melansir TribunWow.com, salah seorang dokter relawan di RS sementara Wisma Atlet, Debryana Dewi ikut bersuara.

Debry menegaskan, 'Indonesia Terserah' bukan mengungkapkan bahwa tenaga medis sudah menyerah menghadapi pasien virus corona.

Hal itu dikemukakan Debry melalui kanal YouTube Kompas TV yang diunggah Minggu (17/5/2020).

"Oh tidak, terserah sama menyerah kan beda mbak, kalau menyerah berarti kita berhenti sampai di sini," kata dokter Debry, dikutip dari TribunWow.com.

Baca Juga: Tuduhan AS Terkuak! Ternyata China Benar-benar Lenyapkan Sampel Virus Corona di Awal Wabah dengan Dalih Keamanan, Persulit Temuan Vaksin Covid-19

Di tengah pandemi, warga berkerumun hadiri seremoni penutupan McDonald's Sarinah

Di tengah pandemi, warga berkerumun hadiri seremoni penutupan McDonald's Sarinah

Baginya, kata tersebut menjadi penegasan di mana mulai kini, medis hanya akan fokus pada penyintas Covid-19 tanpa memikirkan hal-hal di luaran sana.

"Sebetulnya dengan yang saya rasa dan teman-teman sejawat maknai dengan 'Indonesia Terserah' itu adalah ya sudah memang fokus kita saat ini bagaimana kita meminimalisirkan kerusakaan atau pandemik yang sudah terjadi," terangnya.

Menurut Debry, para tenaga medis sudah enggan berpikir tentang apa yang dilakukan masyarakat di luaran sana, termasuk pemerintah.

Mereka hanya akan terus fokus menangani pandemi dan merawat para pasien yang tengah berjuang.

Baca Juga: Akhirnya Indonesia Ciptakan Obat Virus Corona, Diedarkan Mulai Agustus 2020

"Yakni pasien-pasien yang sakit tanpa harus pusing-pusing memikirkan masyarakat sakit apa enggak.

"Pusing-pusing untuk menghabiskan energi untuk stres atau cemas bagaimana pemerintah menyikapi ini semua," ucapnya.

"Tugas kita jelas ke depan, fokus kita ada di depan mata, jadi itu makanya bilang terserah karena fokus kita di depan mata," tegasnya.

Debry dan para rekan dokter mengakui, sikap masyarakat yang acuh dan masih bergerombol membuat medis lelah.

Baca Juga: Indonesia Tunjukkan Gejala Positif Corona yang Aneh, Ilmuwan Dunia sampai Heran

Terlebih saat transportasi mulai dijalankan, orang-orang mulai kembali berbondong-bondong memenuhi bandara.

"Kalau melihat kasus kemarin kan maksudnya banyak ucul-uculan di bandara, di beberapa tempat lain tidak patuh PSBB, tentu sebagai manusia perasaan kami capek sih," ujar Debry.

Terlebih, dengan mata kepala sendiri Debry melihat dan mengalami, banyak tenaga medis, petugas keamanan, dan orang-orang yang terpaksa tidak pulang berhari-hari sekalipun ingin.

Sebagai seorang dokter relawan, Debry juga ingin bertemu keluarga, kendati ia tak bisa melakukannya.

Baca Juga: Dokter Kadung Berang! Indira Kalistha Tetap Bakal Dilaporkan ke Polisi meski Sudah Mewek-mewek Minta Maaf usai Remehkan Corona: Konyol, Tetap Harus Diproses

Membludak penumpang di bandara Soetta di tengah pandemi virus corona.

Membludak penumpang di bandara Soetta di tengah pandemi virus corona.

"Kita terus terang saya sifatnya kan relawan dan juga banyak TNI dan Polri juga kami sudah berhari-hari kalau saya bahkan dua bulan enggak pulang ke rumah meninggalkan apa yang sudah ada di rumah, meninggalkan pekerjaan, meninggalkan semua kenyamanan," ujarnya.

Berulang-ulang dokter Debry mengatakan, mereka hanya akan fokus bekerja.

Ia pun berterima kasih kepada masyarakat yang mau mengerti kondisi pandemi ini.

"Banyak temen-temen yang harus menunda serangkaian acara-acara penting seperti pernikahan, hajatan-hajatan lain hanya karena untuk mematuhi PSBB itu," katanya.

Baca Juga: Sambil Mewek Akui Kebodohan Gegara Remehkan Virus Corona, Indira Kalistha Minta Maaf Usai Berhari-hari Dihujat Habis-habisan : Aku Nggak Tahu Omonganku Bakal Jadi Kayak Gini

Debry senang dengan masyarakat yang rela berkorban demi keselamatan orang banyak.

"Karena mereka peduli, karena mereka mau saling jaga, jadi rasanya memang pasti sakit hati ya mbak," ujarnya.

Oleh karenanya sebagai manusia pun Debry merasa lelah dan sakit hati, ketika pengorbanan medis, TNI, Polri, serta para petugas kebersihan di rumah sakit, juga rekan sejawat lain tak dihargai.

"Sudah berkorban demi orang lain, demi jutaan nyawa, mereka berkorban untuk itu semua tapi tiba-tiba ada yang tetap enggak pakai masker saat keluar.

Baca Juga: Direktur WHO Sampaikan Pesan Tak Mengenakkan Mengenai Situasi Dunia Menghadapi Corona

"Tetep ujul-ujulan di tempat umum, itu rasanya memang cukup menyakitkan," ungkapnya kecewa. (*)

Source :TribunWow

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x