Sosok.ID - Perampokan terjadi di rumah orang paling kaya di Kuningan, Jawa Barat.
Rombongan pria bersenjatakan samurai berhasil masuk ke rumah milik Bos Aneka Sandang, H Udin.
Rumah yang terletak di sebelah Lapangan Bola Pangkalan, Ciawigebang, Kuningan, Jawa Barat itu sukses diobrak-abrik komplotan maling.
Melansir dari Tribun Jabar, insiden perampokan terjadi pada Minggu (17/5/2020) sekitar pukul 02.00 dini hari.
Berdasarkan keterangan warga sekitar, Tata, komplotan maling yang merampok rumah tersebut berjumlah 20 orang.
Menurutnya, komplotan maling itu diperkirakan masuk dari benteng belakang rumah.
Adapun, untuk melancarkan aksinya, mereka juga turut menyekap 6 penghuni rumah.
“Korban yang disekap memang tidak ada yang terluka,” ujar Tata, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jabar.
”Mereka (perampok, red) bersenjata dan mengambil sejumah perhiasan emas, uang tunai, handphone dan jam tangan,” jelasnya.
Sementara itu, masih melansir dari Tribun Jabar, Camat Ciawigebang Ruslani juga telah mengkonfirmasi adanya perampokan di wilayahnya ini.
“Namun untuk kerugian tidak tahu,” ujarnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Tribun Jabar.
Diketahui, kawasan di sekitar rumah tersebut langsung ramai dikerumuni warga.
Menurut salah satu warga yang berkerumun, rumah mewah tersebut berada di kawasan yang ramai.
Sebab rumah tersebut terletak di jalur alternatif Jalaksana-Ciawigebang yang sering dilalui kendaraan.
Adapun, menurut keterangan perangkat desa setempat, Budi, warga sempat mengejar komplotan maling bersenjata tersebut.
Menurutnya, warga mengejar ke arah selatan, tepatnya di bagian belakang rumah korban yang merupakan area persawahan.
Budi mengatakan, maling yang diduga kuat berjumlah 20 orang iitu masuk dari samping rumah.
“Pelaku mungkin naik naik kerumah dengan menggunakan bangku penonton yang berada di lapangan sepakbola,” katanya.
Sementara itu, melansir dari Kompas.com, Kapolsek Ciawigebang, Komisaris Yayat Hidayat membenarkan kasus ini.
Tetapi ia menolak untuk menjelaskan kronologi kejadian dan kerugian yang dialami korban.
Diduga pelaku sudah mempelajari situasi rumah H Udin sebelum melakukan perampokan.
"Sejak tiga pekan ini, Jalan Raya Pangkalan setiap hari ditutup pukul 16.00, dibuka pukul 01.00," kata salah seorang pria yang membuka usaha dagangnya di seberang rumah H Udin.
"Ini adalah bagian dari lockdown Covid 19. Peristiwa perampokan terjadi pukul 02.00, atau sejam setelah jalan raya dibuka," tambahnya, seperti dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.
Dilihat dari cara komplotan tersebut masuk, diperkirakan mereka telah mengenal betul seluk beluk rumah H Udin.
Sebab, mereka masuk tepat di titik terlemah rumah mewah tersebut.
Yakni, melalui tembok benteng belakang dan langsung masuk ke lantai dua.
Padahal rumah tersebut dijaga sejumlah anggota satuan pengaman.
Pagar dan pintu besi di halaman depan rumah juga tinggi dan kokoh.
Para pelaku diduga mengetahui bahwa saat ini H Udin tengah menyimpan uang tunai dalam jumlah besar.
Uang tersebut diketahui hendak digunakan untuk keperluan Lebaran, terutama untuk memberi THR pada para karyawan H Udin.
Perampokan di rumah H Udin ini bukanlah yang pertama kali terjadi.
Pada 2011 silam, rumah H Udin juga pernah disantroni maling.
Kala iitu, dua perampok mengaku menggasak uang tunai Rp 700 juta dan perhiasan emas seberat 400 gram.
(*)