Sosok.ID - Belum lama ini perang saling tutup jalan antar warga 2 desa di Sumberpucung, Malang viral di media sosial.
Perang saling tutup jalan antar warga 2 desa di Sumberpucung ini viral di medial sosial lantaran alasan yang melatarbelakangi kejadian sungguh sepele.
Terlebih lagi aksi perang saling tutup jalan antar 2 desa yang viral ini sampai membuat aparat kecamatan Sumberpucung ikut turun tangan.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribun Jatim, Senin (11/5/2020) kejadian perang saling tutup jalan ini pertama kali diketahui dari postingan foto yang viral di media sosial.
Dalam foto yang beredar luas di media sosial ini terlihat sejumlah warga tengah sibuk menutup jalan.
Sejumlah warga dalam foto tersebut tengah sibuk membangun sebuah dinding tembok dari batako cor.
Masih dalam foto yang sama, sejumlah warga berjarak sekitar 20-25 meter menutup jalan dengan portal bambu.
Pada portal bambu tersebut dipasang sejumlah spanduk peringatan berisi larangan melintas bagi pengguna jalan.
Mengutip Tribun Jatim, kejadian ini terjadi di antara pintu masuk dua desa di Kecamatan Sumberpucung, Malang, pada Minggu (10/5/2020).
Perang saling tutup jalan ini diduga terjadi lantaran adanya kesalahpahaman di antara warga.
Melansir Kompas.com, Camat Sumberpucung, M Sholeh pun telah membenarkan kejadian ini.
Sholeh mengatakan kejadian perang saling tutup jalan ini terjadi lantaran ada kesalahpahaman antara warga Desa Sambigede dan Senggreng mengenai physical distancing.
"Benar ada pemblokiran jalan dengan batako cor.
Kejadian bermula pagi tadi ada dua warga desa dari Senggreng dan Sambigede.
Masalahnya salah paham physical distancing," ujar Sholeh
Kesalahpahaman bermula ketika sejumlah warga desa Sambigede membuat portal jalan dari bambu untuk menutup jalan.
Masalah timbul ketika jalan yang ditutup oleh warga Desa Sambigede adalah jalan penghubung antar desa yang digunakan secara umum.
Tahu ada penutupan jalan umum oleh warga Desa Sambigede, warga Desa Senggreng pun tidak tinggal diam.
Sejumlah warga langsung membalas aksi penutupan jalan itu dengan menutup jalan masuk ke desanya.
Mengutip Kompas.com dan Tribun Jatim, sekitar pukul 10.00 WIB pada Minggu (10/5/2020) sejumlah warga Desa Senggreng kompak menutup jalan dengan membangun dinding tembok dari batako dan semen cor.
"Lalu ditanggapi oleh masyarakat Desa Senggreng.
'Lah, di sana tutup, di sini ya tutup juga', begitu yang saya dengar.
Akhirnya dibangunlah dengan batako. Alhasil, jalan dua desa sempat tertutup," ungkap Sholeh.
Tak ayal aksi perang saling tutup jalan antar warga 2 desa ini pun viral di media sosial.
Mirisnya, aksi aling tutup jalan ini adalah insiatif warga sendiri.
Tidak satupun Kades dari masing-masing desa mengetahui hal ini.
Melihat aksi warganya ini viral di media sosial, pihak Kecamatan Sumberpucung, Malang akhirnya ikut turun tangan.
Mengutip Kompas.com, pihak Musika Kecamatan Sumberpucung sampai mendatangi lokasi dan melakukan mediasi antar warga 2 desa tersebut.
Setelah melalui mediasi, kesalahpahaman antar warga 2 desa tersebut akhirnya terselesaikan.
Warga pun sepakat membuka kembali akses jalan.
Portal bambu milik Desa Sambigede dan tembok cor Desa Senggreng pun dibongkar petugas kecamatan dibantu warga.
Camat Sumberpucung, M Sholeh pun berharap kejadian serupa mengenai kesalahpahaman physical distancing tidak lagi terulang di Kabupaten Malang.
(*)