Untuk mencapai kaki bukit, Alodia dan teman-temannya harus berjalan kaki selama kurang lebih 20 menit.
Itu belum ketambahan waktu mendaki yang dibutuhkan anak-anak untuk mencapai lokasi.
MelansirTribunnews danKompas.com, Kades Desa Petir, Sarju mengatakan bahwa desanya memang terletak di daerah yang sulit dijangkau sinyal.
Pasalnya, Desa Petir terletak di perbukitan Karst sehingga hal ini diduga membuar adanya beberapa blank spot sinyal.
Salah satu wilayah yang blank spot sinyal adalah Dusun Petir B, tempat tinggal Alodia dan teman-temannya.
Lokasi blank spot sinyal ini membuat sinyal seluler menjadi buruk atau seret.
MengutipKompas.com, Sarju mengungkap sampai saat ini belum ada penyedia jasa seluler yang beroperasi di wilayahnya.
Akibatnya, setiap ada tugas, puluhan anak harus menyusuri jalan setapak ke atas bukit untuk mendapatkan sinyal yang bagus agar bisa tetap belajar.
"Siswa harus naik bukit yang tinggi agar memperoleh sinyal,” katanya, saat dihubungi wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (5/5/2020).