Selama disekap, SM mengaku tak pernah diperbolehkan keluar rumah bahkan dirinya juga tidak diberi makan.
"Saat ditemukan, baunya (SM) nyengat sampai warga mau muntah dan saat itu kelihatan di pelipis matanya bekas pukulan, sudah kering (lebam) gtu, pucat dan kurus juga badannya," ujar dia.
Padahal sang suami yang berinisial AA itu dikenal warga adalah pria yang baik dan sopan.
Tapi menurut Saban dan warga sekitar, semenjak pandemi AA menjadi tertutup.
"Iya warga saya, dia ngontrak di sini tapi memang belum ada setahun. Memang suka pindah-pindah (tempat tinggal). Memang orangnya baik, rajin jualan roti ada gerobak, lengkap usaha tapi sekarang sudah enggak bisa (kerja) apa-apa lagi," ucap dia.
"Nah pengakuan perempuan ini, setiap kali pindah (ngontrak) dia selalu disekap, kurang lebih selama 3 tahun lah dia pindah-pindah," imbuhnya.
Yang lebih mengherankan bagi warga, sejak tinggal di kontrakan tersebut warga atau tetangga tak tahu kalau AA sudah memiliki istri bahkan tinggal serumah di sana.
"Nah itu kita enggak ada kecurigaan, soalnya dia ramah banget kalau enggak ramah sudah kita laporin. Suaminya itu enggak ada masalah di warga kita, tapi ternyata nyekap istrinya dan sekarang udah dibawa ke polsek," tambahnya.
Setelah mendapat laporan dari ketua RT setempat, anggota Satreskrim pun langsung datangi lokasi kejadian.