Follow Us

Awal Tahun 2020 Sebelum Corona Menjadi Pandemi Dunia, Ilmuwan telah Menggerakkan Jam Kiamat 20 Detik Menuju Kehancuran

Rifka Amalia - Selasa, 28 April 2020 | 20:10
Edmund G Brown, Mary Robinson dan Ban Ki-moon menghadiri konferensi pers di Washington DC dengan Jam Kiamat yang telah bergerak lebih dekat ke tengah malam.
Bulletin of the Atomic Scientists/PA

Edmund G Brown, Mary Robinson dan Ban Ki-moon menghadiri konferensi pers di Washington DC dengan Jam Kiamat yang telah bergerak lebih dekat ke tengah malam.

"Jarum jam ini menunjukkan100 detik hingga tengah malam. Sementara ia akan terus berdetak. Diperlukan tindakan segera." Lanjutnya.

Ilmuwan khawatir bahwa kita memasuki era yang tidak stabil, dimana lebih banyak negara bagian memiliki nuklir dan cenderung menggunakannya.

Jam Kiamat tidak bergerak pada 2019, dan terakhir digerakkan pada Januari 2018.

Pada saat itu, jam bergerak 30 detik, menjadi dua menit sebelum tengah malam, jarak yang paling dekat dengan kiamat sejak 1953.

Baca Juga: Bucin Tingkat Dewa! Rela Gelontorkan Uang Rp 10 Juta Demi Operasi Keperawanan, Wanita Menyesal Setelah Menikah

Namun pada tahun 2020, jam ini kembali digerakkan maju 20 detik, menyisakan 100 detik menuju 'tengah malam', meningkatkan kewaspadaan akan kehancuran dunia.

Pergerakan jarum jam kiamat menuju tengah malam.
Guardian graphic/Bulletin of the Atomic Scientists

Pergerakan jarum jam kiamat menuju tengah malam.

Ketika pertama kali diciptakan, bahaya terbesar bagi kemanusiaan datang dari senjata nuklir, terutama dari prospek perlombaan senjata nuklir antara AS dan Uni Soviet.

Namun, pada 2007, gangguan katastropik dari perubahan iklim juga mulai dipertimbangkan oleh Buletin Ilmuwan Atom.

Pada hari-hari awal, Eugene Rabinowitch, Editor Buletin Ilmuwan Atom memutuskan tentang kapan jarum jam harus dipindahkan.

Baca Juga: Stiker Dirinya di Hand Sanitizer Pemberian Kemensos, Bupati Klaten Kena Peringatan Keras Dari Gubernur

Namun, ketika Rabinowitch meninggal pada tahun 1973, Dewan Sains dan Keamanan Bulletin mengambil alih tanggung jawab, dan sejak itu, mereka bertemu dua kali setahun untuk membahas apakah jam tersebut perlu disetel ulang.

Source : The Guardian, Daily Mirror

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest