Follow Us

Awal Tahun 2020 Sebelum Corona Menjadi Pandemi Dunia, Ilmuwan telah Menggerakkan Jam Kiamat 20 Detik Menuju Kehancuran

Rifka Amalia - Selasa, 28 April 2020 | 20:10
Edmund G Brown, Mary Robinson dan Ban Ki-moon menghadiri konferensi pers di Washington DC dengan Jam Kiamat yang telah bergerak lebih dekat ke tengah malam.
Bulletin of the Atomic Scientists/PA

Edmund G Brown, Mary Robinson dan Ban Ki-moon menghadiri konferensi pers di Washington DC dengan Jam Kiamat yang telah bergerak lebih dekat ke tengah malam.

Sosok.ID - Sebelum pandemi Covid-19 merebak di hampir seluruh negara di dunia, ilmuwan telah menggerakkan jam kiamat di awal tahun 2020.

Jam kiamat ini dipublikasikan sebagai penelitian tentang "ancaman eksistensial buatan manusia seperti perang nuklir, perubahan iklim, dan teknologi yang mengganggu."

Perubahan iklim, perang nuklir, percepatan teknologi, dan kepemimpinan yang tidak kompeten, dianggap telah mengancam keselamatan dunia.

Dilansir dari wikipedia, jam kiamat atau Doomsday clock adalah jam simbolis yang mewakili hitung mundur berosilasi sudah ada sejak tahun 1947.

Baca Juga: Baru Melek Bangun Tidur dan Sambil Ngemil Keripik, Ningsih Tinampi Ngaku Tiba-tiba Dapat Peringatan dari Utusan Tuhan soal Kiamat Kecil: Ini Murkanya Allah

Jam ini dikelola oleh Science and Security Board (Dewan Ilmu Pengetahuan dan Keamanan) pada Bulletin of the Atomic Scientists di University of Chicago, Amerika Serikat.

Semakin dekat jarum jam tersebut pada tengah malam, maka diyakini pula bahwa semakin dekat bumi kita dengan kehancuran.

Mulanya, jam kiamat digunakan untuk menggambarkan ancaman perang nuklir global.

Namun sejak tahun 2007, jam tersebut juga mencerminkan tentang adanya perubahan iklim di dunia.

Baca Juga: Penuh Ironi, Inilah Potret Momen-momen Duka saat Luna Maya Menjerit Berurai Air Mata Lepas Kepergian Ariel NOAH ke Penjara, Sejak Itu Kasus Video Asusila jadi Bak Neraka

Bukan hanya itu, jarum jam ini juga berherak seiring perkembangan baru dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mampu membawa bahaya bagi kehidupan manusia.

Manusia pada dasarnya akan dihancurkan oleh teknologi super canggih yang mereka buat sendiri.

Source : The Guardian, Daily Mirror

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest