Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Ki Kusumo Ungkap Corona Merupakan Peringatan dari Betara Kala, Maka Manusia Harus Melakukan Ritual Keheningan Jiwa

Seto Ajinugroho - Jumat, 24 April 2020 | 07:00
Ki Kusumo Ungkap Corona Merupakan Peringatan dari Betara Kala, Maka Manusia Harus Melakukan Ritual Keheningan Jiwa
Tribunnews

Ki Kusumo Ungkap Corona Merupakan Peringatan dari Betara Kala, Maka Manusia Harus Melakukan Ritual Keheningan Jiwa

Diambil pohonnya, diambil sumber daya alam, dan lain sebagainya, sehingga terjadi gempa, longsor dan sebagainya.

Karena ketidakseimbangan hal tersebut, akhirnya terjadilah di mana sistem bumi akhirnya sudah tidak seimbang.

Hingga akhirnya bumi pun secara alami mengalami atau melakukan sebuah prosesnya.

"Bila kita membicarakan bumi, maka kita akan membicarakan alam nyata dan alam tidak nyata, ada alam sadar dan alam tidak sadar."

"Dimana pergerakan itu terjadi karena sebuah pengaturan sebuah sistem yang begitu alami berjalan dengan sendirinya," jelas Ki Kusumo.

Kembali menyikapi peristiwa saat ini 'Peristiwa Kala', yang saat ini bisa membuat heboh seluruh dunia, Ki Kusumo memberikan pandangannya.

"Sebagai orang Jawa saya melihatnya, jika tiba-tiba terjadi Pageblug. Seperti misalnya ada peristiwa hama belalang di mana-mana. Lalu bagaimana kita mengatasinya? Waktu itu, ada yang namanya ritual, sehingga belalangnya pergi," katanya.

"Jadi bukan dengan cara disemprot dengan bahan kimia, dan bukan dilakukan sebuah proses yang nyata, bukan itu."

"Tetapi sebuah proses ritual yang berhubungan dengan alam gaib. Karena biar bagaimanapun hal-hal tersebut ada yang mengatur. Sebuah peristiwa yang berkaitan dengan alam nyata itu ada yang mengatur," paparnya.'

Baca Juga: Cincang Tubuh Anaknya Jadi 70 Bagian dengan Gergaji Listrik Hingga Tangannya Terluka, Nenek Ini Malah Dibebaskan Polisi Usai Akui Kesalahannya

Ki Kusumo juga mengatakan, bahwa ada sebuah energi yang membuat mereka melakukan tindakan dan perbuatan yang terjadi seperti sekarang ini.

"Jadi, kalau kita kembali lagi mengingat zaman dulu, ketika hama tikus menyerang. Orang tidak melakukan tindakan membunuh, mengejar ataupun melempar tikus, tetapi melakukan proses ritual sehingga sawah terbebas dari tikus,"‎ ujarnya.

Source : tribunnews

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x