Sosok.ID- Boleh-boleh saja semua berpendapat terkait wabah corona.
Akan tetapi sebagai makhluk yang berakal, manusia tetap harus mengedepankan solusi ilmiah untuk menyelesaikan wabah corona.
Mengapa? karena corona ini virus yang lahir di laboratorium, dibuat secara ilmiah dan harusnya sudah ada resep untuk penanganannya.
Logika Mistika kadang memang tak perlu ditanggapi berlebihan.
"Jika dalam kepercayaan kami, orang Jawa pasti ingat dengan yang namanya peristiwa Betara Kala," ungkap Ki Kusumo di Jakarta, Minggu (22/3/2020).
Betara Kala dijelaskannya, jika secara harafiah diartikan sebagai Dewa Kala, sebuah simbol yang jika sudah waktunya, jika sudah ada tandanya siapapun tak akan bisa melawannya.
"Ada namanya orang saat yang beruntung dan orang saat yang tidak beruntung, tapi ada satu kepercayaan lain yang menyatakan bahwa alam ini perlu diseimbangkan," ujarnya.
Sebenarnya, ini diakui Ki Kusumo lebih merupakan pada bagian dari alam yang menyeimbangkan tubuhnya, bagian alam yang menyeimbangkan sistemnya.
Karena, kata dia, sekarang ini sudah banyak sekali hal-hal yang merusak alam, bagaimana bumi yang sudah semakin tua, bumi yang sudah terbatuk-batuk dan sudah tua luar biasa umurnya dirusak sana-sini.