Sosok.ID - Pandemi Covid-19 telah menyebabkan segala sektor kehidupan menjadi kacau balau.
Ekonomi melorot di seluruh dunia, harga minyak bahkan minus dibawah nol.
Virus corona mengakibatkan rakyat kecil menjerit ketakutan.
Alih-alih takut terinfeksi, mereka lebih takut mati karena kelaparan.
Ribuan buruh di PHK lantaran perusahan tidak memiliki pemasukan untuk menggaji karyawan.
Para narapidana yang dibebaskan lewat program asimilasi kembali mencuri di tengah-tengah pandemi.
Puluhan toko kelontong hingga swalayan dijarah orang-orang yang membutuhkan sembako demi bertahan hidup.
Baru-baru ini bahkan dikabarkan seorang Ibu di Serang meninggal dunia usai bertahan hidup hanya dengan air galon tanpa makan selama dua hari.
Meskipun berita susulan mengabarkan sang ibu meninggal karena banyak pikiran dan beban psikologis.
Sejumlah contoh di atas membuktikan bahwa virus SARS-CoV-2 pembawa penyakit Covid-19 bukan sembarang virus yangboleh kita remehkan.
Pasalnya selain menghilangkan ribuan nyawa, pandemi virus corona juga telah meningkatkan keputusasaan sejumlah orang.
Begitulah dilema menguasai Oma (30) warga Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang nekat mencuri tabung gas di warung kelontong meski hati kecilnya tak ingin bertindak demikian.
Melansir Kompas.com, peristiwa tersebut terjadi di sebuah warung kelontong di Desa Sukamantri, Kecamatan Tamansari, Jumat (17/4/2020).
Oma tertangkap mencuri tabung gas, dan mirisnya oleh warga pelaku dihakimi hingga babak belur.
Polsek Tamansari lantas mengamankan pelaku beserta barang bukti.
Pelaku yang diketahui sebagai korban PHK di tengah pandemi virus corona mengaku terpaksa melakukan tindakan tersebut.
Baca Juga: Oase Ditengah Corona, MA Berikan Angin Segar Bagi Peserta BPJS
Pabrik tempat Oma bekerja gulung tikar akibat dari aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Sebenarnya saya enggak mau (nyuri) tapi kasihan sama anak istri belum makan. Anak ada empat," katanya, dikutip Sosok.ID, dilansir dari Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
Karena hidup tanpa pegangan uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, pelaku cekcok dengan sang istri.
Keduanya bertengkar hingga sang istri memaksanya untuk mencari uang.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmi Melarang Mudik, Ada Hukuman Menanti Bagi Mereka yang Nekat Pulang Kampung
"Awalnya bertengkar sama istri gara-gara disuruh cari uang kalau enggak pulangnya dimarahin terus, akhirnya terpaksa ngambil tapi saya sempat ragu juga waktu itu," jelasnya.
Meski begitu Oma tak langsung bertindak, ia ragu-ragu dengan keputusan yang akan diambil untuk mencuri di warung kelontong.
"Ngambil enggak ngambil enggak, akhirnya ngambil dan ini baru pertama kali," ungkapnya.
Lebih lanjut Oma menjelaskan bahwa tabung gas tersebut sudah ia kembalikan kepada korban.
"Tiga minggu enggak kerja pabrik tutup karena virus (corona) itu jadi terpaksa (mencuri) juga dan tabung gas sudah dibalikin lagi, saya sempat lari waktu itu karena terpojok akhirnya ditangkap dan dipukulin massa," imbuhnya.
Korban yang warungnya dirampok bahkan tak tega dengan kondisi maling tabung gas miliknya.
Ia pun memberikan bantuan sembaku kepada pelaku.
Kapolsek Tamansari Ipda Kusnadi membenarkan bahwa peristiwa tersebut.
Pihaknya juga mendatangi rumah pelaku untuk memastikan kebenaran pengakuan Oma.
"Iya benar (pencurian) tapi itu sudah diserahkan ke keluarganya. Latar belakang kasus ini setelah kita periksa si pelaku lapar setelah di PHK karena corona dan bingung mau cari makan ke mana," ujar Kusnadi.
Oleh karenanya, kasus pencurian itu tidak dipermasalahkan oleh korban pemilik warung kelontong.
"Korban bahkan ngasih sembako karena merasa iba melihat pelaku ini di PHK, jadi enggak diperpanjang lagi kasusnya dan sudah selesai, pelaku juga udah aman di rumah ibunya," tukasnya. (Rifka/Sosok.ID)