Salah seorang nelayan setempat, Saifudin mengaku munculnya ubur-ubur itu sempat dirasa mengganggu aktivitas nelayan di sana.
Sebab terkadang kapal atau perahu yang dipakai oleh nelayan terkadang mogok dibuat oleh ubur-ubur tersebut.
Lantaran jumlah yang banyak terkadang baling-baling perahu mereka tersangkut hingga tak bisa berjalan seperti biasanya.
“Kami biasanya menjalankan kapal menghindari gerombolan ubur-ubur tersebut,” jelasnya.
Fenomena kemunculan ubur-ubur tersebut memang dianggap biasa oleh warga setempat.
Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Kota Probolinggi Sudiman menjelaskan, munculnya ubur-ubur merupakan hal lumrah.
“Tiba-tiba muncul begitu saja. Tapi sepertinya bukan muncul rutin tiap tahun,” kata Sudiman melalui pesan singkat.
Sebab hal itu lumrah lantaran setiap tahun akan muncul fenomena yang sama dan akan menghilang dengan sendirinya.