Menurut Paulus, para anggota KKB sengaja mengganggu PT Freeport demi mendapatkan perhatian.
"Mereka menganggap sangatlah penting untuk menganggu perusahaan itu agar mendapat perhatian dari LSM-LSM internasional," katanya.
Tandi lantas bergabung dalam rombongan KKB Kali Kopi pimpinan Joni Botak dan Henky Wamang dan menuju Kuala Kencana.
Disanalah aksi penembakan karyawan PT Freeport terjadi pada 30 Maret lalu.
Usai menewaskan satu WNA, Satgas TNI-Polri mulai melakukan operasi penegakan hukum untuk memburunya.
Tandi bersamaManu Kogoya dinyatakan tewas dalam baku tembak dengan TNI-Polri di Jalan Trans Nabire, Jayanti, Distrik Iwaka, Mimika di sebuah rumah kayu pada (9/4) lalu.
Jenazah Tandi kemudian dimakamkan oleh keluarga, diiringi ucapan terimakasih dari pihak keluarga Tandi kepada aparat yang membawa kembali jasad sang kriminal.
Sebab, biasanya anggota KKB yang tewas jenazahnya dibiarkan begitu saja oleh kelompok mereka, dikutip dari Kompas.com.
Adapun dari penyergapan di rumah kayu itu, polisi berhasil mengamankan senjata-senjata yang selama ini mendukung aksi KKB Papua.