Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Keberanian Pratu Suparlan, Personel Korps Baret Merah Melawan Puluhan Musuh Hanya Bersenjatakan Belati Komando

Seto Ajinugroho - Kamis, 16 April 2020 | 20:00
Keberanian Pratu Suparlan, Personel Korps Baret Merah Melawan Puluhan Musuh Hanya Bersenjatakan Sebilah Pisau Komando
KOMPAS/EDDY HASBY

Keberanian Pratu Suparlan, Personel Korps Baret Merah Melawan Puluhan Musuh Hanya Bersenjatakan Sebilah Pisau Komando

Sosok.ID-Dalam berbagai negara, satuan khusus di tubuh kemiliteran dipandang mutlak ada.

Karena peperangan zaman sekarang berbeda dengan zaman dahulu yang suka bar-bar main geruduk.

Saat ini ada namanya peperangan non-konvensional dimana satuan-satuan kecil lebih efektif dalam menekan lawan.

Oleh karena itu dalam berbagai latihan perang yang sangat keras, pasukan khusus pun memiliki moto tersendiri seperti ‘lebih baik pulang nama daripada gagal dalam tugas’, ‘lebih baik mandi keringat dalam latihan daripada mandi darah dalam pertempuran’, atau seperti moto yang dimiliki oleh Kopassus TNI AD ‘Berani, Benar, Berhasil’.

Baca Juga: HUT ke-68 Kopassus, Sepak Terjang Satuan Khusus Korps Baret Merah Sarat Pengalaman Tempur di Berbagai Palagan Konflik

Jadi dalam setiap misi tempurnya pasukan khusus TNI harus mampu menjalankan tugas yang tidak bisa dilaksanakan oleh pasukan reguler karena membutuhkan kemampuan-kemampuan khusus, dan harus bisa bertempur menggunakan senjata apapun.

Selain mahir mengoperasikan beragam senjata api, pasukan khusus seperti Kopassus juga harus mahir bertarung menggunakan tangan kosong,seutas tali, dan pisau.

Pasalnya dalam pertempuran jangka panjang atau pertempuran yang tidak seimbang, setiap personel pasukan khusus bisa kehabisan peluru dan harus melanjutkan pertempuran meski hanya bersenjata sebilah pisau belati.

Prinsip bertempur sampai mati meski hanya bersenjata sebilah pisau komando demi memenangkan pertempuran itu ternyata bukan hanya cerita isapan jempol karena pernah dialami sendiri oleh prajurit Kopassus, Pratu Suparlan ketika bertempur di Timor-Timur pada tahun 1980.

Baca Juga: Hati-hati, Walau Sudah Cuci Tangan dan Phsyical Distancing, Keluarga Ini Malah Kena Corona Akibat Faktor Tak Terduga

Pratu Suparlan yang sedang bertempur bersama sejumlah prajurit Kopassus dan Kostrad posisinya ternyata berhasil didesak oleh gempuran gerilyawan Fretilin yang menyerang secara mengepung dan berjumlah lebih banyak.

Regu Suparlan yang bertempur mati-matian satu persatu gugur termasuk seorang prajurit Kostrad yang bersenjata senapan mesin ringan jenis Minimi.

Source : intisari

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x