Sosok.ID -Di tengah wabah virus corona, Teddy Paryadi tak gentar menggelar tahlil atau doa 100 hari meninggalnya Lina Jubaedah.
Dikutip dari Kompas.com, acara tahlil tersebut diadakan pada Minggu (12/4/2020).
Teddy Pardiyana mengatakan, tahlilan tersebut hanya dihadiri oleh keluarga.
"Ada (tahlilan 100 hari meninggalnya Lina), cuma keluarga saja dan di rumah. Adik sama ponakan tahlilannya," kata Teddy.
Baca Juga: Miris! Gegara Kelelahan dan Kelaparan, Petugas Kesehatan Ini Alami Kecelakaan, Begini Kronologinya!
Teddy juga menyempatkan diri berziarah ke makan Lina Jubaedah pada Kamis (9/4/2020) untuk mengirimkan doa kepada sang istri.
"Kemarin (tahlilan) sama tiap malam (khusus Teddy sendiri), selalu di dzikirkan mendoakan almarhumah istri. Terus malam Jumat malah ziarah langsung," ungkap Teddy.
Kemudian, Teddy mengaku masih susah melupakan sosok mendiang Lina Jubaedah.
Teddy kemudian mengaku tidak takut tertular virus corona saat menggelar acara tersebut.
"Enggak ada yang ditakuti lagi. Setelah almarhumah meninggal, insya Allah saya kapan saja siap kalau memang sudah ada takdir (untuk) menyusul," ungkap Teddy.
Baca Juga: Polisi Akan Tindak Warga yang Tolak Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19
Kepada Kompas.com, Teddy Pardiyana mengaku selalu mengingat pesan mendiang Lina Jubaedah sehingga tidak takut akan kematian.
"Almarhumah istri pernah bilang, 'sekarang kita di atas tanah, besok tanah yang di atas kita, harus siap bekal buat akhirat'," ujar Teddy Pardiyana.
Diketahui, Lina Jubaedah meninggal dunia pada 4 Januari 2020.
Kematiannya yang mendadak mengejutkan banyak pihak.
Menurut suaminya, Teddy Pardiyana, Lina tiba-tiba pingsan usai menjalankan shalat Subuh.
Sayangnya, nyawa mantan istri komedian Sule tersebut tidak tertolong dan dikatakan meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit. (Kompas)
Gandeng 10 Pengacara untuk Urus Masalah Warisan
Pasca dua bulan kepergian Lina, mantan istri Sule, sang suami, Teddy kembali muncul di media.
Bukan untuk membahas kematian Lina, Teddy kali ini muncul guna membahas permasalahan harta warisan yang ditinggalkan oleh sang istri.
Sebab diakui Teddy, persoalan warisan masih menjadi polemik di tengah keluarganya dengan keluarga Lina, termasuk dengan anak-anaknya mendiang, Rizky Febian.
Karenanya guna menyelesaikan masalah tersebut, Teddy pun menggandeng 10 pengacara sekaligus.
Dilansir dari tayangan cumi cumi indigo pada Rabu (11/3/2020), Teddy menunjukkan kertas penunjukkan kuasa yang ia ajukan pada 10 pengacara..
Diberikan kuasa oleh Teddy, Mohamad Ali Nurdin pun meminta doa kepada khalayak agar persoalan warisan mendiang Lina bisa selesai.
"Bismillah kita minta doa kepada masyarakat Indonesia, kasus ini bisa diselesaikan baik, Kang Teddy bisa meneruskan hidupnya. Pihak keluarga sana juga bisa hidup damai," ungkap Mohamad Ali Nurdin dilansir TribunnewsBogor.com.
Mengenai alasan menunjuk 10 pengacara sekaligus, Teddy pun memberi penjelasan.
Diakui Teddy, ia tidak mengerti persoalan hukum tentang warisan.
Teddy juga merasa tidak paham ketika diajak pengacara Rizky Febian berdiskusi beberapa waktu lalu.
"Karena saya sendiri awam tentang hukum masalah, yang perhubungan dengan beginian. Tadinya saya sih enggak mau ngebahas ini. Cuma kemarin dipanggil dari pihak lawyer almarhumah sama Aa Iky," ungkap Teddy.
Kepada khayalak, Teddy pun berharap agar persoalan terkait warisan Lina bisa segera selesai.
"Saya sendiri lebih baik ya udah dikuasai (memberi kuasa ke pengacara) lagi. Karena biar beliau yang ngerti hukum tahu (harus) gimana. Biar beres semuanya terus enggak ada masalah lagi," pungkas Teddy.
Atas penunjukkan ke 10 pengacara, Teddy berharap agar dirinya tak lagi salah langkah.
"Sekarang biar, karena saya awam, jadi saya langsung tunjuk kuasa ke beliau buat beres. kalau saya yang maju takut salah lagi. Karena saya enggak paham tentang hukum masalah ini," imbuhnya.
Usai ditunjuk, pengacara Teddy mengaku akan bertemu dengan pengacara Rizky Febian beberapa hari ke depan.
Mohamad Ali Nurdin pun mengurai soal warisan yang jadi hak anak Teddy yang juga anak mendiang Lina.
"Kita sama-sama bawa bukti yang ada. Terus kita samakan. Kalau memang ada perbedaan nanti kita diskusi. Walau bagaimana juga Pak Teddy ini punya anak hasil pernikahan dengan almarhum kan ? Engak bisa putus silaturahmi karena ini pertalian darah," ucap Mohamad Ali Nurdin.
Berkenaan dengan warisan, Mohamad Ali Nurdin pun tampak membela Teddy.
Menurut Mohamad Ali Nurdin, Teddy tidak mungkin menjual warisan Lina tanpa sepengetahuan ahli waris.
Hal itu diucap Mohamad Ali Nurdin seolah ingin menyinggung pihak yang mencurigai Teddy akan mengambil harta Lina.
"Tidak mungkin saudara Teddy menjual tanpa tanda tangan dari ahli waris. Itu enggak mungkin. Karena tadi saya udah nanya, semua bukti-bukti kepemilikan itu sudah aman, dan kuncinya bukan di beliau juga, kuncinya di Putri,"
"Jangan sampai ada ketakutan bahwa Teddy akan menggelapkan atau menjual, memang ini jual pisang goreng ? Tidak segampang itu menjual aset," ujar Mohamad Ali Nurdin. (Rr Dewi Kartika H)
Artikel ini pernah tayang di TribunJakarta.com dengan judul "Gelar Pengajian 100 Hari di Tengah Wabah Corona, Teddy Tak Takut: Kapan Saja Siap Menyusul Lina"