Sosok.ID - Virus corona telah membuat seluruh warga dunia dihantui rasa takut selama tiga bulan terakhir.
Tak terkecuali masyarakat Indonesia yang telah dibuat khawatir sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama pada 2 Maret 2020 lalu.
Hingga Rabu (8/4/2020), jumlah kasus mencapai 2.965 dengan kematian sebanyak 240 orang dan 222 di antaranya dinyatakan sembuh.
Untuk mencegah peningkatan jumlah kasus, pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai upaya.
Salah satunya memeriksa berbagai transportasi umum yang masih beroperasi hingga kini.
Namun, pemeriksaan tersebut nampaknya membuat penumpang menjadi parno.
Seperti yang terjadi di KM Lambelu ini.
Kapal yang hendak berlabuh di Pelabuhan Lorens Say Maumere itu dihentikan oleh pihak berwenang pada Selasa (7/4/2020).
Melansir dari Kompas.com, Pemerintah Kabupaten Sikka di Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) melarang seluruh anak buah kapal (ABK) dan penumpang karena diduga ada sejumlah kru yang positif Covid-19.
Indikasi tersebut didasarkan pada surat yang ditandatangani oleh Bupati Sikka FRansiskus Roberto Diogo yang disampaikan pada PT Pelni Indonesia selaku pemilik KM Lambelu.
Dalam surat yang dikeluarkan pada Selasa (7/4/2020) itu tertulis dengan jelas bahwa KM Lambelu dilarang berlabuh.
Isi surat itu tertulis bahwa berdasarkan hasil rapid test dan pemeriksaan laboratorium RSUD TC Hillers Maumere terhadap 22 sampel ABK.
Hasilnya, sebanyak 3 kru yang terdiri dari seorang penjaga kantin dan dua ABK terindikasi terjangkit Covid-19.
Oleh karena itu, kapal yang berlayar dari Tarakan Kalimantan Timur itu dilarang untuk berlabuh.
Namun, pengehentian itu justru membuat beberapa penumpangnya ketakutan hingga nekat terjun ke laut.
Melansir dari Pos Kupang, video yang menunjukkan detik-detik insiden nekat itu beredar di media sosial.
Dalam video berdurasi 17 detik itu, terlihat mereka melemparkan pelampung terlebih dahulu.
Baru kemudian terjun ke laut.
Penumpang lain yang melihat peristiwa itu terlihat hanya bisa menjerit dan menangis histeris.
Melansir dari Kompas.com, peristiwa ini turut dibenarkan oleh Kepala Basarnas Maumere I Putu Sudayana.
"Mereka lompat pakai life jacket (jaket pelampung)," terangnya saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (7/4/2020).
Menurut keterangannya, ada sekitar lima penumpang yang nampak berenang menggunakan pelampung untuk menuju daratan.
Melihat aksi nekat tersebut, Pemerintah Kabupaten Sikka kemudian mengizinkan KM Lambelu untuk berlabuh dengan sejumlah syarat.
Setelah mendengar hal tersebut, penumpang yang sudah terlanjur berenang itu akhirnya kembali naik ke kapal.
"Melihat aksi mereka, kapal diperkenankan bersandar, kelima penumpang yang lompat pun naik sendiri ke kapal dan selamat," kata Putu.
(*)