Follow Us

Jeritan Pekerja Migran Indonesia di Tengah Lockdown Malaysia, Bertahan dalam Kuncian dan Kenestapaan: Setiap Hari Makan Tikus demi Pangkas Biaya Belanja

Rifka Amalia - Rabu, 08 April 2020 | 11:00
Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, salah satu ikon di negara tersebut.
KOMPAS.COM/AMIR SODIKIN

Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur, Malaysia, salah satu ikon di negara tersebut.

"Sampai ada yang seperti ini, Mas, keadaan teman di Sarawak untuk mengurangi biaya belanja," ujar Mujianto memperlihatkan foto itu, dikutip dari Kompas.com, Rabu (8/4/2020).

Menurut Mujianto, para TKI Ilegal yang bekerja di Malaysia, umumnya mendapat upah harian dari sektor informal.

Mereka bekerja sebagai sopir truk, tukang potong buah, dan hal-hal serupa dengan upah yang didapat adalah sumber pemasukan utama bagi migran ilegal.

Baca Juga: Malah Semakin Mewabah, Lockdown Malaysia Berimbas dengan Tambahnya Pasien Corona Menjadi 1000 Kasus

Kendati demikian, ia dan rekan-rekan migran resmi ikut turun tangan membantu nasib sesama warga Indonesia.

Mujianto mengungkapkan, perwakilan RI di Malaysia masih belum melakukan pertolongan apapun, baik untuk TKI resmi, maupun ilegal.

Adapun Malaysia telah melakukan kuncian Nasional alias lockdown sejak 18 Maret 2020.

Demi mengurangi laju sebaran virus corona, pemerintah Malaysia akan memberlakukan aturan lockdown hingga 14 April mendatang.

Lockdown akibat Covid-19 ini telah menyebabkan kota-kota di Negeri Jiran dijaga ketat oleh polisi dan tentara.

Baca Juga: Untuk Pertama Kali! Didesak dari Kalangan Rakyat hingga Pejabat, Jokowi Akhirnya Blak-blakan Ungkap Alasan Tak Lockdown Indonesia

Malaysia melakukan kuncian Nasional alias lockdown sejak 18 Maret 2020, rencananya lockdown akan berakhir pada 14 April mendatang.
MALAY MAIL

Malaysia melakukan kuncian Nasional alias lockdown sejak 18 Maret 2020, rencananya lockdown akan berakhir pada 14 April mendatang.

Otoritas setempat juga memberlakukan izin belanja hanya boleh dilakukan pada jam-jam tertentu sesuai kebijakan pemerintah.

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest