Follow Us

Indonesia Latah Stigma Negatif, Ketakutan Tertular Virus Corona Berujung Melukai Tenaga Medis Secara Mental dan Psikis

Rifka Amalia - Minggu, 05 April 2020 | 12:00
(ILUSTRASI) Meski telah berjuang keras di garda depan untuk perangi virus corona, petugas medis dan perawat di Indonesia masih dibanjiri stigma negatif
Kolase Oriental Daily via World of Buzz

(ILUSTRASI) Meski telah berjuang keras di garda depan untuk perangi virus corona, petugas medis dan perawat di Indonesia masih dibanjiri stigma negatif

Banyak rekannya yang menolak tugas tersebut, tapi Minarsih justru menerima.

Sebagai seorang perawat, dia mengaku tak boleh menolak tugas kemanusiaan apapun risikonya, termasuk kemungkinan terpapar virus mematikan dari pasien yang dirawat.

Menurut Minarsih, tugas yang diemban ini tak sebanding dengan penderitaan dan ketakutan pasien yang terindikasi corona.

“Setiap kali pasien dimasukkan ruang isolasi, wajah mereka sangat tegang dan depresi. Bahkan ada yang nyaris bunuh diri karena stres,” ungkap Minarsih dikutip dari Surya, Jumat (3/4/2020).

Sehingga peran Minarsih dan tenaga medis di ruang isolasi sangat dibutuhkan.

Baca Juga: Hadapi Corona: Ini 10 Cara Sederhana dan Alami untuk Tingkatkan Sistem Kekebalan Tubuh

Setiap hari mereka membangun komunikasi dan membangkitkan semangat pasien untuk sembuh.

Namun ironisnya, tugas berat itu tak diimbangi dengan pemenuhan alat pelindung diri (APD) yang memadai.

Padahal setiap saat Minarsih dan teman-temannya berpotensi terpapar virus corona saat berinteraksi di ruang isolasi.

“Kami terpaksa mengurangi intensitas keluar masuk ruang isolasi karena keterbatasan APD. Di zona merah, APD hanya bisa dipakai sekali dan langsung dibuang,” ucap Minarsih.

Sebagai gantinya, Minarsih membentuk grup WhatsApp yang terdiri dari petugas ruangan dan pasien.

Baca Juga: Diteror Tetangga Gegara Istrinya Positif Corona, Suami di Lampung Ancam Bakar Rumah Sendiri Lantaran Dilarang Kemana-mana: Covid-19 Bukan Aib!

Editor : Sosok

Baca Lainnya

Latest