Melansir dari Tribun Jogja, aksi lockdown mandiri di kampung-kampung di Yogyakarta ini memang benar adanya.
Salah satu kampung yang menutup akses ke wilayahnya adalah Dukuh Panggeran, Desa Hargobinangun, Pakem, Sleman.
Langkah tersebut rupanya merupakan inisiatif dari seorang warga yang bernama Susilo Krishayanto.
Ia mengatakan, walaupun menggunakan istilah lockdown, tetapi akses kampung tak benar-benar ditutup.
Melainkan hanya dibatasi dan warga kampung masih bisa beraktivitas seperti biasa.
Baca Juga: PM Inggris Ngambek, Lockdown Negeri Ratu Elizabeth Gegara Ulah Warganya Abaikan Social Distancing
“Kami juga kemarin pakai istilah lockdown, tapi sudah diganti.
Tapi, bukan berarti benar-benar tertutup dan tidak boleh beraktifitas lagi.
Karena itu istilah yang populer saja, makanya di sertakan.
Warga di sini cukup mengerti konsekuensinya kalau lock down, semuanya masih butuh bekerja untuk cari rezeki,” jelas Ketua RW 26, Dukuh Panggeran ini.
Baca Juga: Lantas Harus Bagaimana? WHO Nyatakan Lockdown Tak Berdaya Bendung Wabah Virus Corona