Ada teman yang bilang anaknya dikucilkan karena orang tuanya bilang pegawai RS Corona," tulis salah satu netizen dengan username @haryanoe1.
MengutipKompas.com, kejadian pengusiran para tenaga medis ini pun telah dibenarkan oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia, Harif Fadhillah.
KepadaKompas.com, Harif Fadhillah menegaskan bahwa para tenaga medis yang diusir warga akan dicarikan tempat tinggal sementara oleh Direktur Rumah Sakit.
"Memang saat itu ada yang diminta keluar dari kost-nya. Pagi ini saya sudah dapat informasi valid bahwa mereka sudah dicarikan tempat oleh direktur rumah sakit," ungkap Harif Fadhillah kepada awak media.
Tak hanya mencarikan tempat tinggal sementara, pihak rumah sakit juga turut memfasilitasi para tenaga medis dengan tunjangan akomodasi.
"Pagi ini sudah dapat informasi, selama masa wabah ini ada pula fasilitas antar jemput untuk mereka," lanjut Harif Fadhillah.
Dilansir Sosok.ID dariKompas.com, Kamis (26/3/2020) pihaknya memastikan bahwa insiden itu hanya terjadi pada sejumlah perawat dan dokter yang sebelumnya tinggal di sekitar RSUP Persahabatan.
Harif Fadhillah mengaku tak mendapat laporan peristiwa sejenis dari petugas medis rumah sakit lain yang juga turut merawat pasien Covid-19.